Arabika Dari Papua Paling Dikenal di Pasaran

UMKM KOPI: Salah satu UMKM Kopi Papua dari Ambaidiru, Kepulauan Yapen Papua pada Feskop 2024 di Kota Jayapura. --

Sementara itu, penanaman kopi di Kepulauan Yapen merupakan inisiatif dari para petani setelah melihat kopi dari Papua  banyak dicari pembeli. Para petani tersebut beberapa di antaranya merupakan binaan dari pemerintah daerah setempat.

Kopi yang dihasilkan dari Papua ada yang dipasarkan secara mandiri dan ada pula melalui koperasi. Di Kampung Ambaidiru misalnya, pemasaran kopi dari daerah ini dijual melalui koperasi petani.

Seorang pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) Papua, Yafet Wetipo, mengatakan saat ini dia bersama kelompoknya sedang mengembangkan kopi liberika dan robusta di Kabupaten Keerom, Kabupaten Jayapura, dan Kepulauan Yapen.

Kopi liberika tumbuh di ketinggian 800 mdpl atau dapat ditanam pada tanah gambut di lahan pasang surut dan tanah mineral dekat permukaan laut.

Sedangkan kopi robusta memiliki daerah tanam dengan ketinggian antara 300-900 mdpl atau ditanam pada tanah mineral.

Yafet yang merupakan pemilik dari Highland Roastery and Coffee menyampaikan pihaknya bersama tim juga sudah melihat pohon kopi di daerah Keerom dan Jayapura di sana tumbuh bagus, kendati produksinya masih terbatas.

Menurut Yafet, kopi arabica dan liberika saat ini banyak dicari oleh pembeli luar negeri. Apalagi produksi kopi Vietnam saat ini sedang turun akibat gagal panen. Selain itu, kopi asal Provinsi Papua memiliki cita rasa khas.

Kopi Wamena misalnya, kopi jenis arabica dari daerah ini memiliki aroma dengan cita rasa yang ringan, sedikit asam, bernuansa harum dan floral. Sedangkan kopi robusta Ambaidiru mempunyai cita rasa harum, serta kadar asam dan kafein yang rendah.

Potensi PAD

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Faturachman menyebutkan terdapat empat sektor unggulan di wilayah setempat yakni pariwisata, perikanan, pertanian dan ekonomi kreatif. Keempat sektor tersebut berpotensi tumbuh dan diharapkan dapat menjadi peluang bagi pemerintah untuk menjadikannya sumber pendapatan asli daerah (PAD).

Sektor pertanian selain ada kakao terdapat juga kopi karena memiliki daya tarik bagi penikmat kopi di luar negeri. Pada World of Coffee di Kopenhagen, Denmark,  misalnya, kopi Papua diminati pembeli dari Eropa dan Jepang.

Pada kegiatan tersebut Papua menghadirkan kopi jenis arabika yang berasal dari wilayah egunungan yakni kopi Pegunungan Bintang, kopi Amungme dan kopi Wamena.

Oleh sebab itu, perlu sinergi untuk mengangkat potensi kopi dari Papua agar budi daya dan produksinya meningkat. Selain itu, perlu dibarengi pula peningkatan kompetensi petani, barista, dan menguatkan promosinya.

Untuk mendorong kemajuan kopi Papua ada lima strategis yang dapat dijalankan. Pertama, kualitas yang terjaga, konsisten dan memenuhi standar internasional. Kedua, kuantitas produksi yang selalu terjaga. Ketiga, merek atau branding yang kuat, dengan mengusung keunikan, nilai tambah, dan menciptakan pasar yang spesifik.

Berikutnya, digital marketing untuk memperluas akses pasar melalui media pemasaran digital e-commerce, dan kelima riset dan akses pasar, untuk mendorong UMKM kopi go global dengan mengetahui preferensi konsumen di negara-negara tujuan ekspor.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan