Strategi Pengasuhan Digital untuk Cegah Kecanduan Gawai pada Anak
Ilustrasi - Gawai.--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Psikolog Anrilla E M Ningdyah dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) mengungkapkan tiga prinsip penting dalam pengasuhan digital untuk mencegah kecanduan gawai pada anak-anak dalam sebuah webinar yang diselenggarakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Jakarta sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Antara.
Menurut Anrilla, prinsip pertama adalah memahami. Orang tua harus mengevaluasi dan memastikan penggunaan teknologi mereka sendiri sebelum menerapkan aturan kepada anak-anak.
BACA JUGA:Mengapa Judi Online Begitu Menggoda? Ini Dua Faktor Utama yang Memicu Kecanduan di Kalangan Remaja
BACA JUGA:Dokter Jiwa Paparkan Tata Laksana Mengatasi Kecanduan Judi Online
Ini penting untuk membangun fondasi kesehatan mental yang baik, yang meliputi pola tidur yang cukup, aktivitas fisik minimal 60 menit per hari, asupan nutrisi yang memadai, serta dukungan sosial yang kuat.
Prinsip kedua adalah mendukung. Anak-anak, terutama yang berusia dini, memerlukan stimulasi langsung untuk mengembangkan keterampilan fungsi eksekutif, seperti fokus, perhatian, dan pengaturan emosi.
Anrilla menyarankan agar orang tua memberikan kesempatan dan pengalaman yang mendukung perkembangan keterampilan ini melalui aktivitas yang melibatkan asah, asih, dan asuh.
Prinsip ketiga adalah mengatur. Anrilla merekomendasikan pembatasan, pengelolaan, dan pengarahan penggunaan teknologi digital. Ini meliputi penggunaan aplikasi kontrol orang tua, pembuatan kebijakan dan kontrak penggunaan gawai, serta penjelasan mengenai batasan waktu dan jenis konten yang boleh diakses.
BACA JUGA:WASPADA! Kecanduan Judi Daring Sama Seperti Kecanduan Zat Adiktif
BACA JUGA:Kasus Penggal Kepala di Bungo Pelaku Kecanduan Judi Online
Studi dari NeuroSensum Indonesia Consumers Trend 2021 menunjukkan bahwa 92% anak-anak dari keluarga berpendapatan rendah mengenal media sosial sebelum usia enam tahun.
Anrilla menekankan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak, termasuk peningkatan risiko depresi, perundungan siber, ketergantungan pada teknologi, dan masalah kesehatan fisik seperti tics dan sindrom Tourette.
BACA JUGA:Kasus Perceraian di Muaro Jambi Meningkat Tajam, Kecanduan Judi Online Jadi Pemicu Utama
BACA JUGA:Kecanduan Judi Slot, Seorang Residivis Pencuri Sarang Walet Ditangkap Polisi
Dengan menerapkan ketiga prinsip ini, orang tua diharapkan dapat membantu anak-anak mereka menggunakan teknologi dengan cara yang sehat dan seimbang, mengurangi risiko kecanduan, serta mendukung perkembangan keterampilan yang optimal. (*)