Cara Mengatasi Cacar dan Mpox, Jaga Kebersihan Diri dan Hindari Mitos

Reporter: Muhammad Akta |

Editor: Muhammad Akta |

Jumat , 30 Aug 2024 - 20:43

Petugas kesehatan menyosialisasikan penyakit cacar monyet (Mpox) kepada masyarakat--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Ketua Umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E.,Subsp. Ven., FINSDV, FAADV, menekankan pentingnya menjaga kebersihan meskipun mengalami penyakit cacar.

“Menjaga kebersihan dengan mandi dua kali sehari dan menggunakan obat oles sesuai resep dokter adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran infeksi,” ungkap Hanny di Jakarta sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Antara.

BACA JUGA:Vaksin Mpox: Prioritas untuk Populasi Berisiko dan Cara Pencegahannya
Hanny menambahkan bahwa meski sering kali disertai mitos, penting bagi pasien cacar untuk mandi secara rutin, menghindari menggaruk lesi kulit, dan menjaga luka tetap kering.

Luka besar dan terbuka sebaiknya ditutup dengan kain kasa untuk menghindari kontaminasi lingkungan sekitar.
Dia juga menyoroti pentingnya menjaga kebersihan tangan dan kuku. Hanny mengingatkan bahwa risiko infeksi cacar dapat kembali muncul, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah atau kondisi medis tertentu seperti autoimun atau HIV.
Dengan maraknya isu mengenai cacar monyet atau monkeypox (Mpox), Hanny merekomendasikan agar masyarakat segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan untuk memastikan apakah infeksi kulit yang terjadi adalah Mpox.

Untuk infeksi Mpox ringan, dokter mungkin akan menyarankan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan ketat.
Rumah harus memenuhi syarat untuk isolasi mandiri dan meminimalkan kontak dengan anggota keluarga lain.

Pasien juga perlu berkomunikasi secara rutin dengan tenaga kesehatan untuk melaporkan kondisi mereka selama isolasi.

"Dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan tes laboratorium untuk memastikan diagnosis," pungkasnya. (*)

cara mengatasi cacar dan mpox, jaga kebersihan diri dan hindari mitos                             jakarta, jambiekspres.co-ketua umum perhimpunan dokter spesialis kulit dan kelamin indonesia (perdoski), dr. dr. hanny nilasari, sp.d.v.e.,subsp. ven., finsdv, faadv, menekankan pentingnya menjaga kebersihan meskipun mengalami penyakit cacar.
“menjaga kebersihan dengan mandi dua kali sehari dan menggunakan obat oles sesuai resep dokter adalah langkah penting untuk mencegah penyebaran infeksi,” ungkap hanny di jakarta sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari antara.
baca juga:menjaga pola hidup bersih kunci cegah penularan mpox
baca juga:vaksin mpox: prioritas untuk populasi berisiko dan cara pencegahannyahanny menambahkan bahwa meski sering kali disertai mitos, penting bagi pasien cacar untuk mandi secara rutin, menghindari menggaruk lesi kulit, dan menjaga luka tetap kering.
luka besar dan terbuka sebaiknya ditutup dengan kain kasa untuk menghindari kontaminasi lingkungan sekitar.dia juga menyoroti pentingnya menjaga kebersihan tangan dan kuku. hanny mengingatkan bahwa risiko infeksi cacar dapat kembali muncul, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah atau kondisi medis tertentu seperti autoimun atau hiv.dengan maraknya isu mengenai cacar monyet atau monkeypox (mpox), hanny merekomendasikan agar masyarakat segera berkonsultasi ke fasilitas kesehatan untuk memastikan apakah infeksi kulit yang terjadi adalah mpox.
baca juga:vaksinasi mpox prioritaskan kelompok risiko tinggi
baca juga:dokter ingatkan virus mpox dapat menular melalui kontak seksu
untuk infeksi mpox ringan, dokter mungkin akan menyarankan isolasi mandiri di rumah dengan pemantauan ketat.rumah harus memenuhi syarat untuk isolasi mandiri dan meminimalkan kontak dengan anggota keluarga lain.
pasien juga perlu berkomunikasi secara rutin dengan tenaga kesehatan untuk melaporkan kondisi mereka selama isolasi.
baca juga:mpox tidak akan sebabkan penutupan sekolah
baca juga:who sebut virus mpox bisa dihentikan dengan upaya bersama
"dokter akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan tes laboratorium untuk memastikan diagnosis," pungkasnya. (*)

Tag

Share