Hindari Karsinogenik pada Makanan Cepat Saji untuk Cegah Risiko Kanker
Ilustrasi - Makanan cepat saji. ANTARA/Sizuka --
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO - Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Prof. Dr. dr. Pustika Amalia Wahidiyat Sp.A, mengingatkan pentingnya menghindari makanan cepat saji dan makanan yang diproses tinggi untuk mencegah risiko kanker.
"Fast food adalah makanan yang diproses, dan WHO telah menyatakan bahwa makanan yang diproses cenderung bersifat karsinogenik, artinya dapat menyebabkan kanker," ujar Pustika dalam diskusi daring di Jakarta, Selasa.
Dokter spesialis anak dengan subspesialis hematologi dan onkologi ini menjelaskan bahwa makanan instan sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan karena dapat berdampak negatif pada kesehatan umum.
BACA JUGA:Radang Sendi Anak Lebih dari Enam Minggu Bisa Menunjukkan Autoimun
BACA JUGA:Rekomendasi Makanan Sehat untuk Ibu Hamil dari Dokter Spesialis
Makanan instan umumnya mengandung kalori tinggi, lemak tidak sehat, serta gula yang berlebihan, yang dapat menyebabkan berbagai penyakit metabolik seperti obesitas yang semakin umum terjadi.
Pustika menambahkan, makanan instan sering kali kekurangan nutrisi esensial seperti serat, vitamin, dan mineral yang diperlukan tubuh untuk melawan kanker.
"Serat dan mineral merupakan antioksidan yang penting untuk melindungi tubuh dari kanker dan menjaga sistem imun kita tetap seimbang," katanya.
BACA JUGA:Cara dan Panduan Mengurangi Konsumsi Gula pada Anak
BACA JUGA:Transformasi Operasi Jantung, Bedah Minimal Invasif dan Keuntungannya
Meskipun kanker sering kali memiliki faktor genetik, Pustika menjelaskan bahwa gaya hidup yang melibatkan konsumsi makanan tidak sehat dapat secara tidak langsung meningkatkan risiko kanker.
Selain itu, infeksi virus juga dapat menjadi penyebab kanker.
"Infeksi virus dapat mengubah gen dan berkontribusi pada perkembangan kanker. Oleh karena itu, penting untuk menjaga gaya hidup sehat dan waspada terhadap infeksi virus," pungkas Pustika. (*)