Kemarau Panajang, Suplai Air Bersih di Sarolangun Terancam
Sargawi, Direktur PDAM Tirta Sako Batuah Sarolangun--
SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO-Musim kemarau panjang di Kabupaten Sarolangun tidak hanya meningkatkan risiko kebakaran hutan dan lahan, tetapi juga mengancam pasokan air bersih, pertanian, dan ekosistem alam.
Direktur PDAM Tirta Sako Batuah Sarolangun, Sargawi, mengungkapkan bahwa musim kemarau saat ini berdampak pada intake PDAM Tirta Sako Batuah yang rawan kekeringan.
Hal ini disampaikan Sargawi saat dikonfirmasi oleh sejumlah awak media, kemarin.
Sargawi menjelaskan bahwa wilayah yang terdampak meliputi Desa Pulau Aro, Bukit, Pelawan, Pelawan Jaya, Singkut 7, Singkut 4, Payo Lebar, dan Desa Siliwangi.
"Sumber air dari Pulau Aro mengalami peralihan sungai, yang berpotensi mengurangi debit air di intake. Jika kemarau terus berlanjut, kami khawatir proses penyaluran air akan terhenti," katanya.
Saat ini, PDAM Tirta Sako Batuah masih dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. "Suplai air ke pelanggan masih berjalan normal, namun bahan baku sedikit terkendala karena permukaan air Sungai Batang Tembesi sebagai sumber air baku mulai menyusut akibat kemarau," ujar Sargawi.
Meski belum ada dampak signifikan terhadap pendistribusian air bersih, pihak PDAM telah mengantisipasi potensi kekeringan pada beberapa lokasi intake.
"Kami mengimbau pelanggan untuk menutup keran jika tidak digunakan dan hemat dalam pemakaian air. Kondisi bahan baku air mulai surut akibat kemarau," pungkasnya. (*)