Memahami Aritmia Jantung, Diagnosis, Pencegahan dan Perawatannya

Ilustrasi penyakit gagal jantung. (ANTARA/Pixabay.com/Pexels) --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Aritmia jantung, gangguan pada ritme detak jantung, merupakan kondisi medis yang penting karena dapat mempengaruhi kesehatan dan kualitas hidup secara signifikan.

Aritmia mencakup detak jantung yang terlalu cepat (takikardia) atau terlalu lambat (bradikardia), yang bisa mengganggu kemampuan jantung dalam memompa darah secara efektif.
Prof. Dr. dr. Yoga Yuniadi, Sp.JP(K), seorang dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS Siloam TB Simatupang, menjelaskan bahwa aritmia terjadi ketika detak jantung tidak mengikuti ritme normal.

BACA JUGA:Cegah Faktor Risiko Perkembangan Jantung Janin di Trimester Pertama

BACA JUGA:Transformasi Operasi Jantung, Bedah Minimal Invasif dan Keuntungannya

Pada takikardia, di mana detak jantung melebihi 100 kali per menit, gejala yang mungkin muncul termasuk palpitasi, sesak napas, dan nyeri dada.

Takikardia dapat dibagi menjadi beberapa jenis, seperti takikardia supraventrikular yang melibatkan gangguan di atas ventrikel, dan takikardia ventrikular yang berasal dari ventrikel.

Sebaliknya, bradikardia adalah kondisi di mana detak jantung kurang dari 60 kali per menit, yang dapat menyebabkan pusing, kelelahan, dan pingsan.

Aritmia yang tidak tertangani dengan baik dapat mengganggu aliran darah ke organ penting dan meningkatkan risiko komplikasi serius seperti stroke, gagal jantung, dan kematian mendadak.

Faktor Penyebab dan Pemicu
Beberapa penyebab utama aritmia termasuk penyakit jantung koroner, yang dapat menyebabkan penyempitan atau kerusakan pada pembuluh darah jantung, serta kelainan struktural seperti penyakit katup atau kardiomiopati.

Gangguan elektrolit seperti ketidakseimbangan kalium, natrium, atau kalsium juga berperan penting, demikian juga dengan kondisi medis lainnya seperti hipertensi dan diabetes.

Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu, konsumsi alkohol atau kafein berlebihan, serta faktor genetik dapat mempengaruhi risiko aritmia.

Diagnosis dan Skrining
Elektrokardiogram (EKG) adalah alat utama untuk mendiagnosis aritmia dengan merekam aktivitas listrik jantung dan mendeteksi ketidaknormalan ritme.

Untuk pemantauan jangka panjang, Holter Monitor digunakan untuk merekam aktivitas jantung selama 24 hingga 48 jam, sedangkan Event Monitor yang digunakan selama periode lebih lama memungkinkan pasien merekam gejala jantung selama aktivitas sehari-hari.

Metode Perawatan: Cryoablation
Cryoablation adalah teknik minimal invasif terbaru yang menggunakan suhu ekstrem rendah untuk membekukan jaringan jantung yang menyebabkan gangguan ritme.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan