Memahami Aritmia Jantung, Diagnosis, Pencegahan dan Perawatannya
Ilustrasi penyakit gagal jantung. (ANTARA/Pixabay.com/Pexels) --
Prosedur ini dilakukan dengan anestesi lokal dan sedasi ringan, di mana kateter dimasukkan melalui pembuluh darah dan dipandu ke jantung menggunakan teknologi pencitraan canggih.
Energi dingin diterapkan untuk membekukan area target, menghentikan sinyal abnormal penyebab aritmia.
Cryoablation menawarkan keunggulan dibandingkan metode ablasi konvensional, seperti risiko komplikasi yang lebih rendah dan waktu pemulihan yang lebih singkat, meskipun tidak semua pasien cocok untuk teknik ini.
Komplikasi Aritmia
Komplikasi dari aritmia yang tidak diobati termasuk stroke, gagal jantung, dan kematian mendadak. Stroke bisa terjadi jika bekuan darah terbentuk di jantung dan menyumbat arteri di otak.
Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah dengan cukup efisien, menyebabkan kelelahan dan sesak napas.
Kematian mendadak dapat terjadi pada aritmia berat seperti takikardia ventrikular atau fibrilasi ventrikular.
Pencegahan melibatkan pengelolaan aritmia dengan penggunaan obat-obatan, prosedur medis seperti ablasi, perangkat medis seperti pacemaker atau defibrillator, serta perubahan gaya hidup sehat.
Saran dan Tips
Untuk mengurangi risiko aritmia, disarankan untuk menjalani gaya hidup sehat dengan diet seimbang, olahraga teratur, dan menghindari konsumsi alkohol atau kafein berlebihan.
Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga juga bermanfaat.
Selain itu, menjaga berat badan ideal, melakukan pemeriksaan kesehatan jantung secara rutin, dan memastikan pola tidur yang teratur dapat mendukung kesehatan jantung secara keseluruhan. (*)