Belasan Tahun Geluti Panjat Tebing, Bahagia Bisa Satu Podium

Pasangan suami istri atlet panjat tebing Bim Sigrid dan Widia Fujiyanti yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatra Utara 2024. --

Kebetulan, keduanya juga sama-sama kelahiran Bogor, Jabar. Widya lahir 5 Januari 1999, sedangkan Bim lahir 2 Desember 1993.

Aktivitas olahraga panjat tebing di Bogor pula yang mempertemukan mereka, apalagi ketika 2016 sama-sama mengikuti pelatihan daerah (pelatda) di Jabar yang membuat keduanya semakin intens bertemu dan semakin dekat.

Setidaknya butuh waktu empat tahun bagi mereka untuk saling mengenal dan berpacaran sebelum akhirnya memutuskan serius melangkah ke jenjang pernikahan pada 26 Februari 2022.

"Sebenarnya lebih karena satu frekuensi, satu perasaan dan pandangan terhadap manjat. Kebetulan, untungnya profesi sama-sama panjat tebing. Jadi, bisa saling 'support' kalau di latihan, bisa saling semangat (menyemangati, red.)," kata Widia.

Meski berada di dunia yang sama, yakni panjat tebing, bukan berarti mereka tidak pernah berantem. Bahkan, keduanya justru sering berantem ketika latihan.

Kalau di pelatda memang latihannya terpisah antara tim putra dan putri, tetapi ketika di rumah mereka pasti berlatih bareng.

"Kebetulan kami punya tempat latihan sendiri di rumah. Awal-awal waktu sebelum dipanggil pelatda di Jabar kami latihan di rumah," kata Bim.

Widia pun sudah menganggap suaminya sebagai sang pelatih ketika berlatih bareng di rumah, dan Bim tentunya menginginkan yang terbaik untuk sang istri tercinta.

"Mungkin, kalau saya ngadepin (melatih, red.) orang yang cuma kenal atau apa kan biasa aja. Tapi karena istri, saya saya pengen yang terbaik. Nah, akhirnya keluar egonya," tambah Bim.

Namun, sebagai seorang perempuan terkadang muncul perasaan Widia ingin dimanja dan tak ingin dimarahi sehingga acapkali terbawa perasaan yang membuat pertengkaran.

"Jadi, lebih ke sana aja. Sisanya, setelah latihan, ya udah enggak berantem lagi. Beres latihan udah makan bareng, udah selesai," kata Widia terkekeh.

Selepas PON Aceh Sumut, mereka berkeinginan untuk rehat dan membuat semacam klub memanjat untuk umum sehingga bisa lebih memasyarakatkan olahraga tersebut.

"Kalau aku mungkin kalau punya rezeki di sini pengen bikin 'climbing gym'. Jadi, pengen ngebangun, bisa menciptakan atlet lain yang baru dan bisa membantu orang yang (ingin belajar, red.) panjat tebing," ujar Widia.

Bim pun mendukung impian istrinya itu untuk membuat semacam klub memanjat, dan sejauh ini masih mencari lokasi yang sekiranya pas.

"Apa di Bogor, ya, pokoknya masih di wilayah Jabar. Enggak tahu di mana, tapi pokoknya masih di wilayah Indonesia aja," kata Bim, seraya bercanda.

Tag
Share