Link and Match Tingkatkan Lulusan Vokasi di Dunia Kerja

Sekjen Kemendikbudristek Suharti saat pembukaan LKS SMK nasional ke-32 di Lampung. Bandarlampung--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengungkapkan bahwa kebijakan link and match telah terbukti efektif dalam meningkatkan keterserapan lulusan vokasi ke dunia kerja.
Menurut data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat peningkatan signifikan dalam angka penyerapan lulusan SMK dan diploma setelah satu tahun lulus.

Untuk lulusan SMK, tingkat keterserapan meningkat dari 32,1% pada tahun 2021 menjadi 38,4% pada tahun 2023.

Sementara itu, lulusan diploma mengalami kenaikan dari 50,2% menjadi 58,6% dalam periode yang sama.

BACA JUGA:Kemendikbudristek Dorong Pengajar PAUD Bangun Fondasi Kualitas Anak

BACA JUGA:Kemendikbudristek Perkuat Komitmen Melalui Pentas Musik KILA 2024
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti, dalam sebuah webinar bertajuk "10 Tahun Bersinergi Membangun SDM Nasional" di Jakarta menjelaskan bahwa salah satu langkah utama dari kebijakan link and match adalah memberikan keleluasaan kepada institusi pendidikan, baik sekolah maupun perguruan tinggi, untuk merancang kurikulum vokasi yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar kerja lokal.
“Keleluasaan ini memungkinkan institusi pendidikan untuk lebih fleksibel dalam mengembangkan kurikulum, sehingga mereka tidak hanya bergantung pada kurikulum standar dari pusat. Ini juga membuka peluang untuk meluncurkan program studi baru yang lebih relevan dengan kondisi terkini di masing-masing wilayah,” ujar Suharti.
Selain itu, Kemendikbudristek juga memfasilitasi berbagai program magang dengan industri serta matching fund, yang mendorong industri untuk berinvestasi dalam pengembangan keterampilan siswa.

Program magang ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengalaman praktis yang langsung terkait dengan kebutuhan industri.
Kemendikbudristek juga mendukung adanya pembelajaran dengan narasumber dan praktisi dari berbagai bidang industri, serta menyediakan pembiayaan untuk kegiatan tersebut.

Ini bertujuan agar siswa dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman langsung yang relevan dengan dunia kerja.
Dengan kebijakan ini, diharapkan lulusan vokasi dapat lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terus berkembang. (*)

Tag
Share