Universitas Al-Azhar Mesir Luncurkan Program Hibrid untuk Mahasiswa Asing
Rektor Universitas Al-Azhar Mesir Prof Dr Salamah Daud--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Universitas Al-Azhar Mesir, salah satu institusi pendidikan tertua dan paling bergengsi di dunia, telah meluncurkan program pendidikan hibrid yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring untuk mahasiswa asing.
Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang lebih fleksibel dan terjangkau bagi pelajar dari berbagai negara, termasuk Indonesia, yang ingin menuntut ilmu di Negeri Kinanah.
Dalam acara peluncuran yang berlangsung secara daring, Rektor Universitas Al-Azhar, Salamah Daud, menjelaskan bahwa program ini memungkinkan mahasiswa untuk mengikuti dua tahun pertama perkuliahan secara daring, diikuti dengan dua tahun terakhir secara langsung di kampus.
BACA JUGA:Diniyah Al-Azhar Jambi Gelar Konser Doa dan Donasi Jambi Bersama Palestina
BACA JUGA:Indonesia dan Mesir Bahas Digitalisasi untuk Meningkatkan Ekonomi
"Kami sangat bangga dapat memberikan solusi pendidikan yang fleksibel dan terjangkau bagi mahasiswa asing, tanpa mengurangi kualitas pendidikan yang selama ini menjadi ciri khas Al-Azhar," ujarnya.
Salamah Daud menyatakan bahwa peluncuran program hibrid ini memberikan kesempatan bagi calon mahasiswa dari seluruh dunia untuk mengakses pendidikan berkualitas dari Al-Azhar.
"Kami mendesain program ini untuk memberikan fleksibilitas belajar yang lebih tinggi, terutama bagi mereka yang menghadapi kendala akses fisik ke Mesir pada masa-masa awal pendidikan," jelasnya.
Keunggulan dari program ini mencakup penggunaan kurikulum resmi Al-Azhar, di mana semua mata kuliah, bahan ajar, dan pengajar langsung berasal dari universitas tersebut.
BACA JUGA:Mesir Tak Akan Izinkan Pemindahan Paksa Warga Palestina dari Gaza
BACA JUGA:Mesir Peringatkan Israel Tak Duduki Koridor Philadelphia
Dengan demikian, mahasiswa yang mengikuti program ini akan menerima ijazah yang setara dengan mereka yang belajar secara langsung di Kairo.
"Ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar dari para ulama terkemuka Al-Azhar dan mendapatkan pengakuan internasional atas pendidikan yang mereka terima," tambah Daud.
Dalam hal biaya, program ini menawarkan tarif yang kompetitif, dengan biaya kuliah daring sebesar 1.500 dolar AS (sekitar Rp23 juta) per tahun, dan biaya untuk belajar secara luring sebesar 1.000 dolar AS (sekitar Rp15 juta) per tahun.