Berdiri di Tanah Bekas Bar dan Room, Anak-anak Dapat Makan Malam Gratis
MENGAJI: Seorang anak membaca Iqro di Mushalla Al- Arva, Kamis (1/8/2024). FOTO : ANTARA/TUYANI --
Setiap malam, selepas shalat isya, anak-anak bisa menikmati sajian makan malam yang telah disiapkan oleh Wiwin.
Makan malam gratis ini juga bagian dari cara Wiwin mengajak anak-anak agar lebih bersemangat mengaji.
Menu makan sederhana, namun sesekali sedikit mewah disajikan tiap malam. Anak-anak, kata Wiwin, terlihat selalu bahagia saat jam makan malam tiba.
"Itu salah satu yang ditunggu mereka juga, makan malam gratis," katanya.
Dalam sehari, dia menyiapkan 20 sampai dengan 40 porsi makan malam. Bagi Wiwin, ini tidak masalah dilakukannya asalkan anak-anak bisa lebih bersemangat belajar agama.
Langkah Wiwin membangun mushalla di lingkungan ini juga membuat para pengajar juga bangga.
Guru di Mushalla Al- Arva Khozin Nawawi mengatakan awalnya dia mengetahui keberadaan mushalla ini dari temannya yang lebih dulu mengajar di sini. Kemudian dia diajak untuk bergabung.
"Waktu itu baru dibangun, ustadzah cerita mengajak kolaborasi membantu mengajar," katanya.
Mengajar ilmu agama, kata Khozin, tidak memandang seperti apa lingkungannya. Mengubah pandangan masyarakat terhadap lokasi ini melalui pendidikan agama bagi anak-anak yang hidup di dalamnya bisa menjadi cara agar tempat ini tidak dipandang sebelah mata.
"Bukan berarti yang buruk itu selamanya buruk, tidak semua pandangan manusia itu benar. Kita tidak lihat dari satu sisi saja, pasti ada nilai kebaikannya," terangnya.
Dia mengaku tidak ada perbedaan mengajar mengaji anak-anak di lokasi eks prostitusi dengan anak di luar lingkungan ini.
Namun, karena lingkungan dapat memengaruhi maka butuh dorongan lebih kuat kepada anak-anak untuk berkelanjutan belajar agama.
"Kurang lebih anak-anak itu sama. Akan tetapi, bedanya dengan tempat pengajian di luar salah satunya membedakan dorongan dari orangtua, bimbingan dari orangtua. Di sini butuh yang lebih kuat," katanya.
Dari Wiwin, harapan itu dibangun. Perlahan tapi pasti, ikhtiar memperkuat iman dan mendidik akhlak anak-anak di lingkungan eks lokasi prostitusi Payo Sigadung akan membuat pandangan masyarakat berubah.
Kini, melalui sentuhan tangan Wiwin, anak-anak yang tinggal di eks lokalisasi itu mulai mampu mengubah lingkungan tempat tinggalnya sebagai wahana membentuk anak-anak berakhlak dan berprestasi. (ant)