Berdiri di Tanah Bekas Bar dan Room, Anak-anak Dapat Makan Malam Gratis

MENGAJI: Seorang anak membaca Iqro di Mushalla Al- Arva, Kamis (1/8/2024). FOTO : ANTARA/TUYANI --

BACA JUGA:Kota Jambi Darurat HIV, Kasus Homoseksual Jadi Penularan Terbesar

BACA JUGA:Kementerian PPPA Tegaskan Pelecehan Seksual adalah Tindak Pidana, Sosialisasi di Transportasi Publi

Setiap permintaan itu keluar dari mulut putranya, Wiwin hanya mengiyakan. Sampai suatu hari dia termenung sembari melihat bekas bangunan bar milik orang tuanya.

Mulai saat itu, terlintas keinginan membangun rumah ibadah. Meski bukan masjid besar, kelak mushalla ini menjadi cahaya bagi masyarakat dan anak-anak sekitar.

November 2023, awal mula pembangunan Mushalla Al-Arva. Secara perlahan pembangunan dimulai menggunakan dana pribadinya.

Ekspektasi Wiwin tidak terlalu tinggi, mushalla mungil itu dapat menjadi tempat singgah dan beribadah masyarakat sekitar atau siapa saja yang ingin beribadah di dalamnya.

Kegiatan mushalla mulai aktif sejak Februari 2024. Masyarakat mulai datang untuk shalat. Anak-anak sekitar mulai meramaikan mushalla ini setiap waktu.

Mendatangkan Empat Guru

Pada Ramadhan lalu, anak-anak sekitar yang memanfaatkan mushalla sebagai sarana belajar dan bermain, mulai mengajukan permintaan kepada Wiwin.

Mereka meminta dibukanya pengajaran Al Quran. Tanpa pikir panjang, Wiwin memenuhinya. Dia mendatangkan empat orang guru ngaji.

Membayar empat orang guru mengaji itu, Wiwin menggunakan uang pribadinya. Pendidikan untuk anak-anak di Mushalla Al-Arva ini diberikan secara gratis oleh Wiwin untuk anak-anak di lingkungannya.

Dia berharap, dengan tidak membebankan biaya kepada anak-anak itu, mereka bersemangat mengaji. Apalagi Wiwin tidak ingin memberatkan orangtua yang anaknya mengaji di mushalla itu.

"Mereka bersemangat mengaji saja sudah menjadi kabar gembira, yang penting anak-anak mau mengaji, belajar agama dari mushalla ini," terang Wiwin.

Hadir di tengah lokalisasi, keberadaan Mushalla Al Arva dan tempat pendidikan Al Quran tidak semulus yang dikira.

Wiwin mengatakan polemik pasti ada, pro dan kontra hal yang biasa mengingat mereka tinggal di lingkungan sedikit berbeda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan