Harga Pinang Kelotok Mencapai Rp 5.000 per Kg, Petani Masih Merasa Kurang Puas

Proses penjemuran pinang gantung menjadi pinang yang dilakukan oleh petani pinang di Kabupaten Tanjabtim.--

Selain itu, petani juga menghadapi masalah lain yang tak kalah meresahkan: hama bajing, atau tupai, yang semakin banyak menyerang kebun.

Hama ini dikenal sering menggerogoti buah pinang dan putik buah, yang semakin mengurangi hasil panen.

"Sekarang sudah mulai banyak hewan bajing di kebun kami. Mereka sering merusak buah pinang dan putik, dan ini sangat merugikan kami," tukasnya.

Dengan berbagai tantangan yang dihadapi, para petani berharap ada upaya dari pemerintah dan pihak terkait untuk meningkatkan hasil panen mereka.

BACA JUGA:Dampak Harga Anjlok, Petani Pinang di Tanjabtim Menjerit dan Menolak Panen

BACA JUGA:Harga Pinang Anjlok, Warga Tanjabbar Menjerit

Mereka juga menginginkan dukungan dalam mengatasi hama dan meningkatkan harga jual pinang agar dapat meningkatkan kesejahteraan mereka di masa depan.

"Kami berharap ada solusi yang dapat membantu kami, sehingga pendapatan kami dapat meningkat dan kondisi kebun kami kembali baik," pungkas Rusli.

Kondisi ini mencerminkan tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian, di mana perubahan harga dan masalah lingkungan seringkali memengaruhi kehidupan petani secara langsung. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan