Mitos Seputar Kanker Akibat Minum Kopi dan Kebiasaan Rebahan
Ilustrasi secangkir kopi hitam. (Pixabay)--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Penyakit kanker sering kali menimbulkan ketakutan di masyarakat, yang juga disertai dengan beragam mitos.
Dokter spesialis penyakit dalam hematologi onkologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, DR. dr. Andhika Rachman Sp.PD-KHOM, meluruskan beberapa mitos tersebut, termasuk mengenai konsumsi kopi.
Andhika menjelaskan bahwa meskipun kopi mengandung antioksidan tinggi, mengonsumsinya tidak secara langsung menjadikannya sebagai obat kanker.
BACA JUGA:Masyarakat Diimbau Rutin Periksa Kesehatan untuk Mencegah Kanker
BACA JUGA:Memahami Metastasis Kanker Payudara Her2-Low, Apa yang Perlu Diketahui
"Minum tiga gelas kopi sehari dapat membantu menyelamatkan jantung, tetapi kopi bukan obat utama untuk kanker," ungkapnya.
Ia menekankan bahwa kopi memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan, tetapi pasien yang meminum kopi perlu memastikan tidak memiliki tekanan darah tinggi atau gangguan lambung.
Mitos lain yang berkembang adalah bahwa penampilan kuku bisa mendeteksi kanker. Menurut Andhika, kuku dapat memberikan indikasi mengenai anemia dan metabolisme tubuh, tetapi tidak bisa langsung dikaitkan dengan kanker.
"Garis-garis di kuku mungkin menunjukkan gangguan pembentukan, namun tidak selalu berhubungan dengan kanker," katanya.
BACA JUGA:Pentingnya Dukungan Emosional bagi Penderita Kanker Payudara
BACA JUGA:Kehadiran Kelompok Bantu Pertahankan Kualitas Hidup Anak dengan Kanker
Kuku juga dapat menunjukkan kekurangan oksigen pada pasien kanker paru, yang ditandai dengan pembengkakan tanpa celah saat menyatukan kuku.
Andhika juga meluruskan pandangan bahwa kebiasaan rebahan dapat meningkatkan risiko kanker pankreas. Ia menjelaskan bahwa kanker pankreas biasanya muncul akibat penyakit metabolik lain, yang bisa disebabkan oleh kurangnya aktivitas fisik dan gaya hidup tidak sehat.
"Rebahan tidak langsung menyebabkan kanker, tetapi dapat berkontribusi pada kondisi yang meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker pankreas," ujarnya.