Deteksi Kelainan Jantung Janin Bisa Dilakukan Sejak Trimester Pertama

Ilustrasi - Pengujian teknologi medis dan kesehatan mendiagnosis gangguan jantung dan penyakit sistem kardiovaskular. ANTARA/Shutterstock/pri--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Dr. William Makdinata, Sp.BTKV, FIATCVS, seorang dokter spesialis bedah toraks kardiovaskular dari Universitas Indonesia, menjelaskan bahwa kelainan jantung bawaan pada janin dapat terdeteksi pada trimester pertama kehamilan.
"Pada trimester pertama, jantung janin sudah mulai terbentuk dan berkembang. Namun, untuk kelainan yang lebih kompleks, biasanya baru terlihat pada akhir trimester pertama hingga trimester ketiga," ungkapnya sebagaimana dikutip jambiekspres.co dari Antara.

BACA JUGA:Jenis-Jenis Penyakit Jantung Kardiomiopati dan Gejalanya

BACA JUGA:Mengenal Gejala dan Prosedur PCI untuk Serangan Jantung Akut
Jika setelah lahir bayi menunjukkan indikasi kelainan jantung, William merekomendasikan agar orang tua segera berkonsultasi dengan dokter jantung anak.

Dokter spesialis ini akan berkolaborasi dengan dokter bedah toraks untuk menentukan langkah perawatan lebih lanjut, termasuk kemungkinan tindakan bedah.
William menekankan bahwa tidak semua kelainan jantung bawaan membutuhkan operasi.

Untuk kondisi jantung yang tidak terlalu serius, biasanya hanya memerlukan pemantauan dan observasi berkala.

Namun, kelainan yang lebih rumit umumnya memerlukan intervensi bedah.

BACA JUGA:Memahami Aritmia Jantung, Diagnosis, Pencegahan dan Perawatannya

BACA JUGA:Cegah Faktor Risiko Perkembangan Jantung Janin di Trimester Pertama
"Kelainan jantung yang kompleks umumnya memerlukan tindakan pembedahan, sementara kelainan yang lebih sederhana, seperti PDA, kadang bisa menutup sendiri seiring waktu," jelasnya.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa tidak ada peningkatan signifikan dalam jumlah kasus kelainan jantung bawaan pada bayi baru lahir.

Meskipun demikian, Siti Nadia Tarmizi, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Publik Kementerian Kesehatan, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 12 ribu anak di Indonesia yang mengalami kelainan jantung, sehingga penanganan cepat, termasuk operasi, menjadi sangat penting.
Nadia menjelaskan bahwa kelainan ini bisa disebabkan oleh faktor genetik dari orang tua yang memiliki riwayat penyakit jantung, serta penggunaan obat-obatan teratogenik.

BACA JUGA:Transformasi Operasi Jantung, Bedah Minimal Invasif dan Keuntungannya

BACA JUGA:Pentingnya Asesmen Medis Sebelum Terbang Bagi Penyintas Operasi Jantung

Gaya hidup orang tua, termasuk konsumsi obat herbal selama kehamilan, juga dapat berkontribusi terhadap risiko kelainan tersebut. (*)

Tag
Share