Seminar Nasional Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Jambi

Reporter: Yosi |

Editor: Jurnal |

Minggu , 26 Nov 2023 - 20:17

Dekan Fakultas Hukum didampingi Ketua Program Magister Ilmu Hukum saat pemukulan gong dibukanya kegiatan Seminar Nasional--

“Problematika karhutla masih sama, kita terus mengadakan sosialisasi dan antisipasi, agar karhutla bisa dihindari, dan ini bisa terjadi bila ada kolaborasi semua pihak. Alhamdulillah persoalan karhutla di Provinsi Jambi tahun ini bisa diatasi, dari seminar nasional ini agar dari akademisi dapat memberikan solusi permanen terkait karhutla di Provinsi Jambi,” jelas Gubernur Jambi, Dr. H. Al Haris, S.Sos.,M.H melalui Sekda H. Sudirman, S.H.,M.H.

Narasumber pertama Prof. Hikmaharto Juwana, S.H.,LL.M.,Ph.D Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Indonesia, dalam paparan singkatnya mengatakan, terjadinya karhutla di Pulau Sumatera, ternyata terdampak bagi Negara lain salah satunya Negara Singapura. Karhutla yang terjadi pun ternyata bukan saja berdampak kepada kesehatan masyarakat namun juga perekonomian.

“Dalam konteks ini, Negara yang tercemar asap karhutla bisa menuntut ganti rugi kepada Indonesia, walaupu kebakaran terjadi di Provinsi tapi yang bertanggung jawab terhadap negara yang tercemar asap bukan Pemda tapi Pemerintah Pusat, karena Negara kita dianggap sebagai penyumbang asap,” urai Prof. Hikmaharto Juwana, S.H.,LL.M.,Ph.D.

Narasumber kedua, Prof. Dr. Helmi, S.H.,M.H Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Jambi dalam paparan singkatnya mengatakan, Hukum Lingkungan dalam Penanganan Pencemaran Asap Lintas Batas, Hukum dan Solusi. Penyebab pembangunan hukum dalam penanggulangan karhutla bersifat refresif dibanding preventif.

“Penegakan hukum pun baru efek kejut belum menimbulkan efek jera, membalik logika hukum tanggung jawab mutlak, yang seharusnya menjadi tanggung jawab pelaku,” tandas Prof. Dr. Helmi, S.H.,M.H.

Dalam kegiatan turut hadir Ketua Program Magister Ilmu Hukum Dr. Taufik Yahya, S.H.,M.H, Sekretaris Magister Ilmu Hukum, Ketua Jurusan, Ketua Prodi Magister Ilmu Hukum, Ketua Prodi Kenotaritan, pimpinan Fakultas Hukum, para Wakil Dekan, Guru Besar Fakultas Hukum, Kepala Biro, staf, peserta dan mahasiswa Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Jambi. Dalam seminar bersama narasumber dipandu Dony Yusra Pebrianto sebagai moderator. (adv)

seminar nasional magister ilmu hukum fakultas hukum universitas jambi                            angkat tema pencemaran lintas batas internasional akibat kebakaran  hutan
magister ilmu hukum fakultas hukum universitas jambi, mengadakan kegiatan seminar nasional yang dilaksanakan di aston hotel jambi sabtu (25/11) lalu, yang mengangkat tema pencemaran lintas batas internasional akibat kebakaran  hutan. ketua panitia pelaksana, dr. syamsir, s.h.,m.h dalam laporannya mengatakan, seminar ini tidak terlepas dari persoalan yang terjadi di indonesia, termasuk di provinsi jambi.
“karena itu kita sebagai penyelenggara dan akademisi berusaha untuk memberikan pemahaman, bagaiman solusi dapat hasil-hasil yang dapat mengatasi terkait kebakaran hutan, termasuk pencemaran lintas batas internasional akibat kebakaran hutan,” kata ketua panitia pelaksana, dr. syamsir, s.h.,m.h, sabtu (25/11) lalu.
dikatakannya, seperti yang telah disampaikan kedua narasumber, terdapat pemikiran yang disajikan dalam seminar, berupa upaya yang dapat diselesaikan dalam pencegahan kebakaran hutan di indonesia, khususnya di provinsi jambi.
“kami berfikir kebakaran hutan di indonesia termasuk di provinsi jambi, telah menjadi bahan perbincangan didunia pendidikan, sehingga perlu dilakukan seminar ini dalam rangka mencari solusi terkait kebakaran hutan yang terjadi,” terangnya,
sementara, rektor universitas jambi, prof. dr. h. sutrisno, m.sc.,ph.d melalui dekan fakultas hukum, dr. usman, s.h.,m.h menambahkan, kegiatan seminar bertujuan untuk mengasah ilmu pengetahuan, menambah wawasan dan membahas berbagai isu hukum yang terjadi dimasyarakat.
“sesuai tema yakni pencemaran lintas batas internasional akibat kebakaran  hutan, ini tidak asing bagi kita semua, dan menjadi isu penting dan dibahas secara terus menerus. dari kegiatan seminar ini diharapkan dapat berbagi wawasan bagi kita semua,” harap rektor universitas jambi, prof. dr. h. sutrisno, m.sc.,ph.d melalui dekan fakultas hukum, dr. usman, s.h.,m.h.

gubernur jambi, dr. h. al haris, s.sos.,m.h melalui sekda h. sudirman, s.h.,m.h menyampaikan, atas nama pemprov jambi, pihaknya mengapresiasi kegiatan seminar nasional  yang diadakan magister ilmu hukum fakultas hukum universitas jambi, karena karhutla menjadi bagian persoalan yang tidak pernah tuntas untuk diselesaikan dalah satunya di provinsi jambi.
“problematika karhutla masih sama, kita terus mengadakan sosialisasi dan antisipasi, agar karhutla bisa dihindari, dan ini bisa terjadi bila ada kolaborasi semua pihak. alhamdulillah persoalan karhutla di provinsi jambi tahun ini  bisa diatasi, dari seminar nasional ini agar dari akademisi dapat memberikan solusi permanen terkait karhutla di provinsi jambi,” jelas gubernur jambi, dr. h. al haris, s.sos.,m.h melalui sekda h. sudirman, s.h.,m.h.
narasumber pertama prof. hikmaharto juwana, s.h.,ll.m.,ph.d guru besar fakultas hukum universitas indonesia, dalam paparan singkatnya mengatakan, terjadinya karhutla di pulau sumatera, ternyata terdampak bagi negara lain salah satunya negara singapura. karhutla yang terjadi pun ternyata bukan saja berdampak kepada kesehatan masyarakat namun juga perekonomian.
“dalam konteks ini, negara yang tercemar asap karhutla bisa menuntut ganti rugi kepada indonesia, walaupu kebakaran terjadi di provinsi tapi yang bertanggung jawab terhadap negara yang tercemar asap bukan pemda tapi pemerintah pusat, karena negara kita dianggap sebagai penyumbang asap,” urai prof. hikmaharto juwana, s.h.,ll.m.,ph.d.
narasumber kedua, prof. dr. helmi, s.h.,m.h guru besar fakultas hukum universitas jambi dalam paparan singkatnya mengatakan, hukum lingkungan dalam penanganan pencemaran asap lintas batas, hukum dan solusi. penyebab pembangunan hukum dalam penanggulangan karhutla bersifat refresif dibanding preventif.
“penegakan hukum pun baru efek kejut belum menimbulkan efek jera, membalik logika hukum tanggung jawab mutlak, yang seharusnya menjadi tanggung jawab pelaku,” tandas prof. dr. helmi, s.h.,m.h.
dalam kegiatan turut hadir ketua program magister ilmu hukum dr. taufik yahya, s.h.,m.h, sekretaris magister ilmu hukum, ketua jurusan, ketua prodi magister ilmu hukum, ketua prodi kenotaritan, pimpinan fakultas hukum, para wakil dekan, guru besar fakultas hukum, kepala biro, staf, peserta dan mahasiswa magister ilmu hukum fakultas hukum universitas jambi. dalam seminar bersama narasumber dipandu dony yusra pebrianto sebagai moderator. (adv)