Harus Bawa Program ke Jambi, 8 Anggota DPR dan 4 DPD Dapil Jambi Dilantik Hari Ini
Pengamat politik dari Unja Dr. Arfai, SH., MH--
Kata Ozi, Badko HMI Jambi berharap, para wakil rakyat betul-betul menjalankan tugasnya sebagai penyambung lidah dan tidak mengabaikan masyarakat apalagi berbagai macam masalah di Provinsi Jambi.
Apalagi persoalan yang tak kunjung selesai terhadap operasional Batu Bara Khusus-nya di Provinsi Jambi ini selalu menjadi persoalan dari seluruh kalangan. Yang katanya juga soal izin batu bara kewenangannnya ada di Kementerian terkait.
"Jelas perihal sudah diputuskan oleh DPR RI Periode yang lalu, angkutan Batu Bara tidak boleh beroperasi di jalan umum, melainkan melalui jalan khusus, namun hal ini masih tak dipatuhi dan belum terealisasi, ini yang harus ditegaskan oleh wakil kita di pusat kedepan," kata Pria kelahiran Muara Bulian tahun 1997 ini.
Kemudian ada persoalan Hak Guna Usaha (HGU) antara perusahaan dan masyarakat yang belum selesai.
Pria yang tengah melanjutkan studi S2 di Jurusan Akuntansi Universitas Jambi ini juga berharap dengan adanya wajah baru di DPR RI dan DPD, yang bahkan ada anak muda, bisa membuktikan peran pemuda-pemudi sebagai wakil rakyat Jambi di Parlemen Senayan.
‘’Ada wajah muda, bahkan milenial yang jadi anggota MPR kita, kami harap bisa menunjukkan perannya karena ia telah diamankan oleh masyarakat Jambi agar ada kebijakan yang lebih baik dari pusat untuk Jambi," sebut Ozi.
Kendati demikian, ia melanjutkan, Badko HMI Jambi mengucapkan selamat atas dilantiknya Anggota DPR RI dapil Jambi.
"Kita harap legislator kita siap dan ikut berperan didalam persoalan apapun yang mampu bersinergi membawa Perubahan nyata di Provinsi Jambi ini," ucapnya.
Sementara itu harapan serupa juga disampaikan Jorgi Pasaribu, mahasiswa strata 1 Universitas Jambi, yang juga menjadi pemenang top 3 SejutaCita Future Leader Japan 2024.
Jorgi tidak berharap anggota DPR RI Dapil Jambi hanya sekadar duduk manis dan mengikuti arus politik basi. Menurutnya, sudah waktunya mereka berani menantang status quo, terutama tokoh muda yang lahir dari generasi milenial.
"Jangan hanya jadi simbol, tapi harus berani mengguncang sistem yang selama ini menghambat potensi pemuda Jambi," katanya.
"Kami butuh keberanian, aksi nyata, bukan janji klise. Jika mereka tidak bisa membawa perubahan yang radikal dan relevan untuk masa depan kami, mereka tidak lebih dari sekadar ornamen politik," ucap pria yang telah mengikuti studi banding di Eropa dan Asia ini. (*)