Banyak Pagar Sekolah Mengkhawatirkan, Dewan Minta Pemkot Jambi Segera Bertindak
DIROBOHKAN: Tembok milik warga dirobohkan karena menempel pada atap SDN 30 Solok Sipin. Kondisi sudah miring dan hampir roboh. FOTO : HAFIZ/JE--
Pjs Gubernur Surati Kepala Daerah dan OPD
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO- Menindaklanjuti laporan dari warga terkait pagar yang hampir roboh di RT 20, Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried, langsung turun ke lapangan untuk melakukan peninjauan di SDN 30 Solok Sipin, Minggu (6/10/2024).
Tembok tersebut milik warga bernama Suryati dan posisinya sudah miring dan menempel dengan atap sekolah, sehingga menimbulkan kekhawatiran terhadap keselamatan para siswa dan warga sekitar, terutama karena Kota Jambi tengah memasuki musim hujan.
Dalam pantauan di lokasi, kondisi pagar yang berdampingan dengan sekolah tersebut menempel pada atap SDN 30, yang berada di bawah tebing.
Ketua DPRD Kota Jambi, Kemas Faried menyampaikan pentingnya langkah cepat dari Pemkot Jambi agar kejadian serupa yang pernah terjadi di SMKN 1 Kota Jambi tidak terulang.
BACA JUGA:Pjs Gubernur Sudirman Kunjungi Rumah Duka Korban Runtuhan Tembok di SMKN 1
BACA JUGA:Nestapa Tembok SMKN 1
"Sekolah ini berada di bawah tebing, dan dengan kondisi musim hujan, Pemkot harus segera mengambil tindakan. Kita tak ingin hal-hal yang tak diinginkan terjadi seperti kasus di SMKN 1," ujar Faried.
Dalam tinjauan tersebut, selain Ketua DPRD, turut hadir pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Dinas Pendidikan Kota Jambi.
Setelah evaluasi bersama, pagar yang dikhawatirkan roboh tersebut akhirnya dirobohkan oleh pihak terkait, dan lokasi sekitar pagar sudah dibersihkan untuk mengantisipasi hal-hal yang lebih buruk.
"Setelah kita cek bersama, pihak Dinas PUPR dan Dinas Pendidikan langsung mengambil tindakan. Pagar sudah dirobohkan, dan pembersihan lokasi sudah dilakukan," ungkap Faried.
Faried menambahkan bahwa langkah strategis dari Pemkot Jambi sangat diperlukan dalam menyelesaikan masalah ini.
Pasalnya, pagar tersebut merupakan milik warga, sehingga perlu ada koordinasi dan negosiasi antara pemerintah dengan pemilik untuk pembangunan ulang.
"Pemkot Jambi harus berdiskusi dengan pemilik pagar dan pihak terkait lainnya, seperti Dinas Pendidikan dan Dinas PUPR, apakah pembangunan pagar bisa menggunakan dana tanggap darurat atau sumber dana lain. Sekolah ini berada di bawah tebing dan kondisi saat ini sedang musim hujan, kita tidak bisa menunda penyelesaian," tambahnya