Penanganan Darurat Longsor di Intake Aurduri, Akan Dipasang Cerucuk Bambu
TINJAU LONGSOR: Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi bersama Ketua DPRD Kota Jambi meninjau kondisi Intake Aurduri, pada Selasa, (8/10/2024). FOTO: HAFIZ/JE --
Ia menekankan bahwa jika Intake berhenti beroperasi, pelayanan kepada 23 ribu pelanggan, setara dengan 100 ribu jiwa, akan terganggu.
"Ini akan krisis air bagi pelanggan di Alam Barajo, Telanaipura, dan sebagian Kota Baru," tambahnya.
Untuk langkah jangka pendek, pihaknya akan membangun drainase serta memasang biopac yang berisi pasir dan cerucuk bambu sebagai penahan tebing sepanjang 45 meter.
Untuk jangka panjang, mereka berencana membangun bronjong dengan desain dari BWSS VI yang akan diajukan ke pusat.
"Sementara itu, kami akan membangun drainase untuk meminimalisir erosi," aku Dwike.
Dengan kerjasama yang solid antara pemerintah daerah, BWSS, dan Perumda Tirta Mayang, diharapkan penanganan Intake Aurduri dapat segera terealisasi, memastikan pasokan air bersih bagi masyarakat tanpa kendala. (*)