Sebaran Investor di Jambi 13,83 Persen

Kantor Otoritas Jasa Keuangan Wilayah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (OJK Sumsel Babel). ANTARA/Ahmad Rafli Baiduri--

Penjualan Reksa Dana Sumbagesel Tumbuh Rp403,36 M

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan jumlah investor pasar modal di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) mencapai 919.455 investor hingga Agustus 2024

“Jumlah investor pasar modal di Sumbagsel mencapai 919.455 investor hingga Agustus 2024. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 15,54 persen secara tahunan (year on year/yoy),” kata Kepala OJK Provinsi Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Arifin Susanto, di Palembang, Selasa.

Ia mengatakan komposisi investor itu didominasi oleh penggunaan instrumen reksa dana yang mencapai 95,46 persen. Adapun sebaran investor di masing-masing daerah yaitu Sumatera Selatan 38,40 persen, Lampung 33,93 persen, dan Jambi 13,83 persen.

Rata-rata nilai penjualan reksa dana di Sumbagsel tercatat tumbuh Rp403,36 miliar atau mengalami peningkatan 38,35 persen yoy.

BACA JUGA:Jumlah Investor Pasar Modal di Jambi Naik Jadi 125.135 SID

BACA JUGA:Jumlah Investor Pasar Modal Jambi Capai 122 Ribu SID, Jumlah Transaksi Saham Rp 856,51 M

“Kondisi itu sejalan dengan rata-rata nilai penjualan reksa dana secara nasional yang juga mengalami peningkatan,” katanya lagi.

Selain itu, rata-rata nilai transaksi saham di Sumbagsel selama tiga bulan terakhir juga mengalami peningkatan. Terlihat dari bulan Agustus lalu, transaksi saham tumbuh menjadi Rp8,33 triliun.

“Meskipun dibandingkan tahun lalu, rata-rata transaksi periode ini mengalami kontraksi,” ujarnya pula.

Kemudian, sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) pada periode yang sama mencatatkan nilai piutang pembiayaan di Sumbagsel mencapai Rp40,85 triliun.

Lalu, rasio Non Performing Financing (NPF) di wilayah itu masih terjaga pada range angka terendah 2,99 persen di provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sedangkan tertinggi berada di Provinsi Jambi sebesar 4,04 persen.

“Jenis pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh pembiayaan multiguna, dilanjutkan pembiayaan investasi dan pembiayaan modal kerja,” katanya.

Arifin mengatakan financial technology baik itu dari sisi lender maupun borrower mengalami peningkatan dalam setahun terakhir. Peningkatan jumlah rekening lender sebesar 77,72 persen yoy, namun jumlah rekening borrower menurun 18,05 persen.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan