Terjung Langsung Cangkul Lahan, Cari Penghubung Petani Dengan Pemerintah
KELOMPOK TANI: Ketua kelompok tani perempuan Oktovina, saat ditemui di areal lahan budi daya tanaman keladi di Kampung Sorindiweri, Kabupaten Supiori, Papua.--
Wilayah Kampung Sorindiweri hingga saat ini dihuni kurang lebih 8.105 jiwa dengan latar belakang pekerjaan penduduk sebagian besar merupakan petani dan nelayan.
Kampung Sorindiweri yang wilayahnya didominasi lahan perkebunan dengan aneka jenis kekayaan sumber daya alam hutan, serta kekayaan laut berupa perikanan, merupakan salah satu wilayah di Indonesia timur yang menyumbang upaya penyediaan pangan lokal.
Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Supiori Ferra Wanggai menilai keterlibatan kelompok tani perempuan Papua merupakan kontribusi nyata masyarakat untuk ikut serta menyediakan kebutuhan pangan lokal bagi masyarakat.
Tingkat keberhasilan mengelola tanaman keladi sangat tinggi, apalagi hampir semua daerah di Kabupaten Supiori memiliki tanah subur dan tanaman dapat tumbuh dengan baik, termasuk tanaman keladi yang memang dapat tumbuh di hampir semua jenis tanah.
Untuk faktor kegagalan berkebun keladi, salah satunya pohon keladi yang tumbuh tersebut diserang hama tanaman atau ulat pohon, sehingga dapat mempengaruhi tumbuh kembang keladi hingga dapat mempengaruhi hasil dipanen pada usia tanam tujuh hingga sembilan bulan.
Beberapa tenaga penyuluh pertanian mengaku untuk pengendalian tanaman yang diserang hama atau ulat pohon, maka untuk mencegah hal itu perlu memperhatikan kultur teknis dengan pengolahan tanah dan menyediakan obat penyemprot tanaman hama.
Sementara untuk pengendalian hama secara kimia, dapat menggunakan insektisida secara efektif.
Sebelum mengelola budi daya tanaman keladi, mama-mama Papua di Supiori ini juga menjalankan usaha berkebun untuk menanam sayur-sayuran, seperti sawi, kangkung, serta cabai sebagai kegiatan keseharian di kebun keluarga.
Dari hasil berkebun sayur-sayuran, selain untuk konsumsi kebutuhan keluarga juga dapat dijual ke pasar guna menambah penghasilan keluarga dengan kisaran Rp100 ribu hingga Rp150 ribu/hari.
Dengan menanam keladi, penghasilan mereka akan jauh lebih besar daripada menanam sayur-sayuran. (ant)