Indonesia Siap Pantau Satelit dengan Teleskop Terbesar di Asia Tenggara

teleskop raksasa observatorium nasional timau kupang, brin bangun teleskop terbesar di asia tenggara, pemantauan satelit dan sampah antariksa di indonesia, teknik astrometri untuk mengukur posisi benda langit, kontribusi teleskop timau bagi penelitian ant--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Sebuah teleskop raksasa dengan diameter cermin 3,8 meter, yang merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara, segera beroperasi di Observatorium Nasional Timau, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Dibangun oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), teleskop ini dirancang khusus untuk mengamati satelit dan sampah antariksa.

Dengan teleskop ini, Indonesia akan memiliki kemampuan yang lebih baik dalam memantau kesehatan satelit, melacak keberadaan sampah antariksa, dan mempelajari karakteristik objek-objek di luar angkasa.

BACA JUGA:BRIN Kembangkan Teknologi Pendeteksi Ladang Ganja Berbasis Satelit

BACA JUGA:BRIN Dorong Inovasi Pemanfaatan Data Strategis Lewat IC3INA 2024

Sampah antariksa menjadi ancaman serius bagi satelit aktif yang mengorbit Bumi. Untuk mengatasi masalah ini, BRIN telah membangun teleskop raksasa di Timau.

Teleskop ini dilengkapi dengan teknologi canggih yang memungkinkan para peneliti untuk melakukan pengamatan dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Salah satu teknik yang akan digunakan adalah astrometri, yaitu teknik untuk mengukur posisi dan pergerakan benda langit.

Dengan astrometri, para peneliti dapat menentukan orbit satelit dengan sangat akurat.

BACA JUGA:BRIN Teliti Obat Antikanker Fluorouracil Dengan Simulasi Multiskala

BACA JUGA:BRIN Jajaki Kerja Sama Antariksa Dengan Uni Emirat Arab

Selain itu, teknik fotometri akan digunakan untuk mengukur kecerlangan objek langit, sehingga dapat diketahui jenis dan ukuran objek tersebut.

"Teleskop ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia," ujar Koordinator Observatorium Nasional Timau BRIN, Abdul Rachman.

"Data yang diperoleh dari teleskop ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, mulai dari penelitian dasar hingga pengembangan aplikasi praktis, seperti peringatan dini akan tabrakan satelit."

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan