Bidan Jadi Garda Depan Cegah Stunting, Edukasi Gizi sejak Kandungan
Akademisi sekaligus Kepala Departemen Kebidanan, Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Sumatera Barat--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Bidan tidak hanya berperan dalam proses persalinan, tetapi juga menjadi garda depan dalam upaya pencegahan stunting.
Yulizawati, Kepala Departemen Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, menekankan pentingnya peran bidan dalam memberikan edukasi gizi kepada ibu hamil dan keluarga.
Stunting, kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis, masih menjadi masalah serius di Indonesia.
Untuk mengatasi masalah ini, peran bidan sangat krusial. Selain memberikan pelayanan antenatal care, bidan juga bertanggung jawab untuk memberikan edukasi gizi yang tepat kepada ibu hamil.
BACA JUGA:Cegah Pernikahan Dini, Selamatkan Masa Depan Bangsa dari Stunting
BACA JUGA:Kerinci Inovasi dalam Pencegahan Stunting, Libatkan Masyarakat Aktif
"Nutrisi yang cukup sejak 1.000 hari pertama kehidupan sangat penting untuk mencegah stunting," ujar Yulizawati.
"Bidan dapat memberikan konseling mengenai pentingnya konsumsi makanan bergizi, pemberian ASI eksklusif, serta pemantauan pertumbuhan anak."
Penelitian menunjukkan bahwa intervensi gizi yang tepat selama 1.000 hari pertama kehidupan dapat menurunkan risiko stunting secara signifikan.
Namun, masih banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti keterbatasan akses terhadap makanan bergizi dan kurangnya pengetahuan masyarakat.
BACA JUGA:Riset Tanaman Lidah Buaya Jadi Solusi untuk Pencegahan Stunting
BACA JUGA:Fokus Pemerintah Kabupaten Merangin Tangani Kasus Stunting dan KEK
Untuk mengatasi hal ini, diperlukan upaya bersama dari berbagai pihak.
Selain edukasi, bidan juga dapat berperan dalam melakukan screening tumbuh kembang anak, memberikan konseling menyusui, serta merujuk kasus yang memerlukan penanganan lebih lanjut.