Kelanjutan Program Food Estate Harus Dirancang secara Matang

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) menyampaikan arahan kepada mahasiswa magang yang mengolah sawah di lumbung pangan (food estate)--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO-Pengamat pertanian dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Khudori, menekankan pentingnya perencanaan yang cermat dalam melanjutkan program food estate oleh pemerintahan mendatang.

Menurutnya, agar Indonesia dapat mencapai swasembada dan kedaulatan pangan, langkah-langkah pelaksanaan program ini harus dilakukan dengan hati-hati, berdasarkan pengalaman masa lalu yang menunjukkan sejumlah kegagalan akibat terburu-buru.
Dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, Khudori mengingatkan bahwa pemerintahan berikutnya harus belajar dari kesalahan sebelumnya.

BACA JUGA:Paket Seafood Claypot, Sensasi Kuliner Laut Berkualitas di Swiss-Belhotel

BACA JUGA:Prabowo-Gibran Diyakini Bisa Sempurnakan Food Estate

Dia mencatat bahwa sejak tahun 1970-an, upaya membuka lahan luas untuk food estate sering kali berfokus pada pertanian monokultur, namun tidak banyak yang dapat dikategorikan sebagai sukses besar.
"Program food estate harus dilakukan dengan pendekatan yang lebih menyeluruh, terutama memperhatikan kondisi tanah, iklim, dan faktor sosial-ekonomi masyarakat setempat," jelas Khudori.
Ia juga mengingatkan bahwa pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan harus menjadi perhatian utama agar proyek-proyek pertanian tersebut tidak berdampak negatif pada ekosistem.

BACA JUGA:Harga Kelompok Volatile Foods Sebabkan Inflasi November

BACA JUGA:Nikmati 79 Menu Hanya Hanya di Street Food
Lebih lanjut, Khudori menekankan bahwa hasil dari proyek ini tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat.

"Membuka lahan baru, terutama dari hutan, memerlukan waktu beberapa kali musim tanam untuk bisa stabil. Ada kemungkinan gagal pada awalnya, dan itu adalah bagian dari proses yang harus dihadapi."
Ia menambahkan bahwa periode pemerintahan lima tahun tidak selalu cukup untuk memetik hasil yang optimal.

Namun, bila dilakukan dengan benar, program ini bisa menjadi pondasi kuat bagi pemerintahan yang akan datang, siapa pun presidennya.
Swasembada pangan merupakan salah satu misi utama yang akan dijalankan oleh presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakilnya Gibran Rakabuming Raka.

BACA JUGA:Kelompok Volatile Foods Picu Inflasi Januari

BACA JUGA:Harga Kelompok Volatile Foods Sebabkan Inflasi November

Program ini mencakup pengembangan kawasan food estate untuk produksi komoditas utama seperti padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu, dengan target tambahan luas panen sebesar 4 juta hektare hingga 2029. (*)

Tag
Share