Ruang Penurunan BI-Rate Tergantung pada Inflasi dan Nilai Tukar

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo (dua dari kanan) dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV Tahun 2024 di Gedung Bank Indonesia--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan bahwa ada potensi untuk menurunkan suku bunga acuan BI-Rate di masa mendatang, dengan mempertimbangkan prospek inflasi, nilai tukar rupiah, dan pertumbuhan ekonomi.

“Ruang untuk penurunan suku bunga masih ada. Namun, besaran dan waktunya akan ditentukan berdasarkan proyeksi inflasi dan pertumbuhan ekonomi,” kata Perry dalam konferensi pers hasil Rapat Berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) IV Tahun 2024 di Gedung Bank Indonesia, Jakarta..

Saat ini, BI memutuskan untuk tidak menurunkan suku bunga BI-Rate yang tetap di level 6 persen, sementara suku bunga Deposit Facility berada di 5,25 persen, dan Lending Facility di 6,75 persen.

BACA JUGA:Nilai Tukar Petani Jambi Naik 2,49 Persen Dibandingkan Tahun Lalu

BACA JUGA:Nilai Tukar Petani di Jambi Naik pada September Dibanding Agustus 2024

Keputusan ini diambil mengingat adanya ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang berdampak pada nilai tukar.

Perry menjelaskan bahwa fokus kebijakan moneter jangka pendek adalah menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, terutama di tengah meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global.

BI berkomitmen untuk memperkuat respons dengan menggunakan kombinasi kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Menyikapi dinamika global dan pentingnya mendorong pertumbuhan ekonomi, kebijakan moneter akan disesuaikan agar seimbang antara menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan,” tambahnya.

BI juga akan memperkuat strategi operasi moneter yang pro-market untuk menarik aliran modal asing, yang penting untuk menstabilkan nilai tukar rupiah.

BACA JUGA:April 2024, Nilai Tukar Petani Provinsi Jambi Naik 2,49 Persen

BACA JUGA:Bapanas Sebut Impor Beras Tak Ganggu Nilai Tukar Petani

Hal ini dilakukan dengan menjaga struktur suku bunga di pasar uang rupiah untuk meningkatkan daya tarik imbal hasil bagi investasi asing di aset keuangan domestik.

Selain itu, BI akan mengoptimalkan berbagai instrumen keuangan seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan