Dari Bangunan Peninggalan Inggris Hingga Jembatan Laut yang Iconic

KOTA SEJARAH: Penulis saat berada di salah satu jantung Kota George Town, Penang, tepatnya di jalan Magazine yang dihiasi bangunan-bangunan modern. Sementara di sisi lain, beberapa bangunan kuno peninggalan Inggris dan China. FOTO: PIRMA SATRIA/JAMBIEKSPR--

Bangunan-bangunan  Kolonial Inggris di George Town yang sampai saat ini masih terawan antara lain City Hall yang dibangun pada tahun 1883, benteng Fort Cornwallis, Komtar yang menjadi pusat komersial, Penang State Museum, sebuah gereja tua St. George's Church serta Victoria Memorial Clock Tower.

Menurut Mr Shukor, tak hanya banyak menyimpan bangunan bersejarah peninggalan Inggris, di George Town juga banyak terdapat rumah-rumah lama yang menjadi penanda kebudayaan China di Penang secara umum.

Rumah-rumah peninggalan China ini juga masih dimanfaatkan sebagai tempat tinggal dan kafe-kafe atau tempat makan khusus warga Tionghoa.

‘’Oh, banyak juga peninggalan China di sini. Ini menandakan kerukukan masyarakat multi etnis di George Town ini,’’ sebutnya.

Kawasan China di George Town dikenali sebagai Kampung Cina atau Chinatown. Kawasan ini terletak di sekitar Lebuh Pantai, Lebuh Chulia, dan Lebuh Armenian. 

‘’Banyak kafe-kafe, kuil dan rumah tradisional yang mencerminkan budaya Tionghoa, serta berbagai restoran yang menyajikan makanan Tionghoa,’’ jelasnya.

Tak hanya itu saja, menurutnya, Penang sangat banyak dikunjungi oleh turis-turis asal Indonesia. Bahkan, tambahnya, ado 10 flight/hari dari Indonesia.

‘’Kebanyakan berobat ke Penang. Saya tahu persis karena saban hari di bandara, menjemput tamu asal Indonesia,’’ ujarnya.

Sementara itu, Liza, tour guide yang mendampingi rombongan koran ini, mengatakan, fasilitas rumah sakit dan tekhnologi kesehatan di Penang memang lebih unggul dari beberapa kota di Asia Tenggara lainnya, sehingga menjadi salah satu jujukan utama warga Indonesia untuk berobat.

‘’Bahkan ada rumah sakit yang pelayanannya setaraf hotel bintang lima. Selain fasilitas yang lengkap, biayanya pun tidak terlalu mahal, masih berada di bawah Singapura, sehingga banyak warga Indonesia yang berobat ke sini,’’ jelasnya.

Sehari mengililingi Geore Town, banyak tempat yang bisa dicapai. Bahkan, bisa menyusuri sudut-sudut Kota bersejarah ini, hingga ke kawasan Batu Feringgi yang notabenenya kawasan pantai sampai ke kawasan Gurney yang kini menjadi salah satu kota Metropolis George Town selain Jalan Magazine yang berada persis di jantung Kota George Town. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan