PPP Tak Bulat Dukung Haris-Sani karena Kader Membelot, Fadhil Arief Siapkan Sanksi Pecat

Reporter: Faizarman |

Editor: Muhammad Akta |

Senin , 21 Oct 2024 - 21:01

Ketua DPW PPP Provinsi Jambi, Muhammad Fadhil Arief ketika mendaftarkan calon anggota legislatif di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jambi pada Pemilu 2024. --

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Kader Partai Pesatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Jambi tidak sepenuhnya mendukung pasangan Al Haris-Abdullah Sani di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jambi 2024.

Sejumlah politisi dari partai berlogo kabah tersebut justru memilih mendukung pasangan Romi Hariyanto-Sudirman.

Dukungan ini ditunjukkan saat pasangan calon gubernur Jambi nomor urut 1 melakukan peluncuran visi-misi pada Sabtu malam (19/10).

Setidaknya tiga politisi PPP terlihat hadir dan menyatakan dukungannya kepada Romi-Sudirman, yakni Wakil Ketua DPW PPP Provinsi Jambi Nasta Trilaksmi, Ketua Sayap Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) Astina Devi Dul Alim, dan politisi PPP Azizah.

Ketiganya juga tercatat sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPRD dalam Pileg yang akan datang.

Nasta Trilaksmi mengungkapkan bahwa meskipun sebelumnya menjadi bagian dari tim pemenangan Haris-Sani, ia merasa tidak sejalan dengan metode yang dijalankan oleh tim paslon nomor urut 2 tersebut.

"Kalau saya tidak suka dengan caranya, saya lebih nyaman berada di sini (barisan Romi-Sudirman)," ucapnya, menegaskan tidak takut akan risiko pemecatan.

Astina Devi Dul Alim juga menunjukkan sikap yang sama, menyatakan dukungannya kepada Romi-Sudirman.

Bahkan, ia menambahkan bahwa ibunya, yang merupakan bagian dari tim pemenangan Haris-Sani, juga mundur untuk mendukung pasangan tersebut.

Ketua DPW PPP Provinsi Jambi, Muhammad Fadhil Arief, menanggapi situasi ini dengan serius.

ppp tak bulat dukung haris-sani karena kader membelot, fadhil arief siapkan sanksi pecat                            jambi, jambiekspres.co – kader partai pesatuan pembangunan (ppp) provinsi jambi tidak sepenuhnya mendukung pasangan al haris-abdullah sani di pemilihan gubernur (pilgub) jambi 2024.
sejumlah politisi dari partai berlogo kabah tersebut justru memilih mendukung pasangan romi hariyanto-sudirman.
dukungan ini ditunjukkan saat pasangan calon gubernur jambi nomor urut 1 melakukan peluncuran visi-misi pada sabtu malam (19/10).
setidaknya tiga politisi ppp terlihat hadir dan menyatakan dukungannya kepada romi-sudirman, yakni wakil ketua dpw ppp provinsi jambi nasta trilaksmi, ketua sayap wanita persatuan pembangunan (wpp) astina devi dul alim, dan politisi ppp azizah.
baca juga:tak patuhi intruksi partai di pilkada 2024, evi suherman dipecat ppp
baca juga:dpw partai nasdem tegak lurus dengan keputusan partai
ketiganya juga tercatat sebagai calon anggota legislatif (caleg) dprd dalam pileg yang akan datang.
nasta trilaksmi mengungkapkan bahwa meskipun sebelumnya menjadi bagian dari tim pemenangan haris-sani, ia merasa tidak sejalan dengan metode yang dijalankan oleh tim paslon nomor urut 2 tersebut.
"kalau saya tidak suka dengan caranya, saya lebih nyaman berada di sini (barisan romi-sudirman)," ucapnya, menegaskan tidak takut akan risiko pemecatan.
astina devi dul alim juga menunjukkan sikap yang sama, menyatakan dukungannya kepada romi-sudirman.
bahkan, ia menambahkan bahwa ibunya, yang merupakan bagian dari tim pemenangan haris-sani, juga mundur untuk mendukung pasangan tersebut.
ketua dpw ppp provinsi jambi, muhammad fadhil arief, menanggapi situasi ini dengan serius.
baca juga:kritik partai politik karena mengusung artis sebagai calon kepala daerah
baca juga:dpd partai ummat kerinci komit menangkan paslon tafyani-ezi di pilbup 2024
ia mengumumkan bahwa pihaknya sedang memproses sanksi terhadap kader-kader yang tidak sesuai dengan keputusan partai.
"ini lagi kita proses sanksi untuk yang bersangkutan karena tidak sesuai dengan keputusan partai," ujarnya.
fadhil arief menegaskan bahwa aturan partai sudah jelas; mereka yang tidak tegak lurus dengan keputusan partai akan dikenakan sanksi.
ia juga merujuk pada pemecatan mantan ketua dpw ppp, evi suherman, yang dipecat karena mendukung calon kepala daerah yang tidak diusung oleh ppp. dengan demikian, kader-kader yang melakukan pelanggaran serupa akan menghadapi konsekuensi yang sama. (*)