Depresi Jadi Gangguan Psikiatrik yang Muncul pada Anak dengan Kanker

Ilustrasi - Seorang anak mengalami stres atau depresi. ANTARA/Pexels/am. --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Dokter spesialis kejiwaan dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, dr. Kusuma Minayati Sp.KJ Subsp. AR(K), mengatakan bahwa depresi merupakan salah satu kondisi gangguan psikiatrik yang mungkin muncul pada anak yang menjalani pengobatan kanker.

“Gangguan psikiatrik pada anak dapat berupa berbagai bentuk, dengan depresi sebagai yang paling umum. Namun, ada juga masalah terkait perkembangan saraf, seperti ADHD dan autisme,” kata Kusuma dalam webinar RSCM yang diikuti di Jakarta.

Kusuma menjelaskan bahwa mendiagnosis depresi pada anak yang sedang menjalani pengobatan kanker tidaklah mudah.

Ini karena perubahan dalam konsentrasi, pola tidur, nafsu makan, dan energi juga dapat disebabkan oleh penyakit medis itu sendiri.

BACA JUGA:Diduga Depresi, Remaja 20 Tahun Gantung Diri

BACA JUGA:Mencegah Lansia dari Depresi karena Kesepian dengan Komunikasi

Kondisi depresi pada anak dapat memengaruhi kualitas hidupnya serta kepatuhan terhadap pengobatan yang harus dijalaninya.

Selain depresi, gangguan psikiatrik lain yang dapat muncul pada anak dengan kanker adalah kecemasan, terutama kecemasan anticipatory, yaitu perasaan khawatir sebelum suatu kejadian terjadi.

“Kecemasan anticipatory sering terjadi dan dapat diatasi dengan intervensi perilaku, edukasi, atau obat-obatan, tergantung pada tingkat keparahan gejalanya,” kata Kusuma.

Ia juga menambahkan bahwa kondisi psikiatrik lainnya yang perlu diperhatikan adalah delirium, yaitu adanya perubahan kesadaran yang kumulatif akibat kondisi medis yang mendasari.

Gejala yang muncul biasanya berupa gangguan tidur dan iritabilitas atau mudah marah.

Hal ini memerlukan pengenalan dan penanganan yang tepat, menggunakan alat diagnosis dan intervensi untuk mengelola gejala, karena ini merupakan bagian dari kondisi medis yang perlu diperbaiki.

Gangguan psikiatrik dapat muncul sejak awal diagnosis. Anak bisa merasa stres dan cemas karena harus rutin ke rumah sakit dan bertemu dokter.

BACA JUGA:Kebiasaan yang Perlu Dihindari untuk Mencegah Kanker Payudara

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan