Dingin dan Santai Debat Perdana Pilgub Jambi
DEBAT PERDANA: Dua pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jambi Romi-Sudirman dan Haris-Sani berswa foto bersama moderator usai debat perdana Pilgub Jambi yang digelar semalam (27/10). FOTO: M RIDWAN/JE --
Dari Soal Konflik Lahan Hingga Swasembada Pangan
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO-Debat perdana Pilkada Gubernur Jambi antara dua pasangan calon yang bertarung, yakni pasangan calon nomor urut 1 Romi-Sudirman dan pasangan calon nomor urut 2, Haris-Sani, di luar ekspektasi.
Pasalnya, tensi politik yang terus memanas dengan saling perang isu di media-media sosial (Medsos) antar masing-masing Tim Sukses (TS) ternyata tidak terlihat di panggung debat kandidat.
Kedua calon gubernur Jambi, baik Romi maupun Haris sama-sama santun dalam berdebat yang digelar Minggu malam (27/10). Keduanya lebih memilih berdebat dengan saling memaparkan program unggulan masing-masing.
Pertanyaan pun lebih bersifat ilmiah dengan tidak menjatuhkan satu sama lain. Ini tentu bisa menjadi pelajara bagi para tim sukses yang dalam beberapa Minggu belakangan ini terus saja melempar isu yang saling menjatuhkan.
BACA JUGA:Debat Perdana Pilgub Jambi, Kandidat Siap Adu Gagasan untuk Kesejahteraan Masyarakat
BACA JUGA:Romi Akui Tak Ada Persiapan Khusus Jelang Debat Perdana Calon Gubernur Jambi
Saling adu argumen dalam debat perdana terlihat dalam tanya jawab pada sesi keempat.
Pada sesi ini, Romi Hariyanto mendapatkan kesempatan pertama untuk bertanya Kepada Al Haris. Dalam pertanyaannya Romi Hariyanto meminta target Al Haris terkait berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk swasembada beras dan langkah apa saja yang dilakukan untuk mencapai hal tersebut.
Menerima pertanyaan ini, Al Haris mengatakan bahwa masalah pangan adalah masalah Jambi dan nasional. Karena itu dirinya akan memaksimalkan lahan-lahan tidur yang ada di Jambi dan menghindari agar tidak ada alih fungsi lahan, seperti sawah ke sawit.
"Kalau ini semua berjalan dan kita kembali ke sawah dan lahan itu digarap bersama-sama dengan dukungan pusat. Kita yakin lima tahun ini Jambi bahkan Indonesia swasembada pangan," jawab Haris.
Haris mengaku bahwa selama ini inflasi di Jambi meningkat karena pangan terganggu. Dimana harga beras mahal dan kebutuhan pokok lainnya. "Kita itu tinggal empat kecamatan di Jambi yang rawan pangan. Insyaallah selama saya memimpin dari sepuluh tinggal emapt lagi yang rawan pangan. Ini kedepan akan kita benahi semua," jawab Haris lagi.
Jawaban Haris itupun mendapatkan tanggapan dari Romi. Dalam tanggapannya Romi mengaku dirinya justru berharap Haris menghitung jumlah penduduk Jambi dengan kebutuhan berasnya. Termasuk terget yang jelas sehingga Jambi bisa swasembada beras. Bahkan Romi menyentil Haris bahwa kedepan lahan pertanian Haris lebih banyak dari pada lahan baru bara.
"Kami di Tanjabtim dari 2016 itu sudah berpihak kepada petani dengan wajibkan ASN membeli beras kepada petani dengan harga dari pada Bulog," tegasnya.