Media Massa Perlu Fokus pada Inovasi untuk Hadapi Tantangan Zaman
Ilustrasi - Kerja jurnalis. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/aa. --
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Nany Afrida menilai media massa perlu berfokus pada inovasi untuk mempertahankan keberlangsungan perusahaannya di tengah tantangan zaman digital.
“Solusinya adalah berharap media dapat bertahan dengan fokus pada inovasi, relevansi, dan adaptasi terhadap perkembangan zaman, termasuk media mainstream (arus utama),” kata Nany dalam webinar Forum Diskusi Denpasar dengan tema “Gelombang PHK Industri Media” yang diadakan di Jakarta.
Nany menekankan pentingnya jurnalis untuk memperkuat jurnalisme investigasi dan berbasis data guna menjaga kualitas berita, sembari terus meningkatkan kemampuan dalam berpikir dan menulis berdasarkan data serta memberikan solusi yang relevan bagi masyarakat.
Perusahaan media massa juga diharapkan meningkatkan pemanfaatan teknologi agar masyarakat tetap tertarik pada berita yang disajikan. Kepedulian masyarakat terhadap suatu perusahaan media dapat melindungi pekerja media untuk tetap bertahan.
“Independensi pers sangat penting. Kita tahu media kini sering tidak dipercaya, sementara orang lebih percaya influencer (pemengaruh), padahal jurnalis bekerja keras untuk memastikan berita terverifikasi,” ungkap Nany.
Di tengah kondisi perusahaan media yang tidak stabil, Nany berharap wartawan mendapatkan perlindungan dari negara terkait kesulitan ekonomi dan kekerasan saat bekerja.
Peraturan Presiden tentang Publisher Right, lanjutnya, tidak hanya menguntungkan perusahaan media, tetapi juga memberikan keuntungan ekonomi bagi jurnalis.
AJI terus melakukan advokasi agar wartawan mendapatkan hak-hak mereka, termasuk dalam kasus pemutusan hubungan kerja (PHK).
Nany berharap perusahaan media tetap transparan saat melakukan PHK dan memberikan hak sesuai mekanisme kepada para pegawainya.
“Kita berharap media harus dilindungi, terutama pekerjanya. Kami tidak dapat menghentikan kondisi media, tetapi perlakukan jurnalis dengan manusiawi dan berikan hak-hak mereka,” tutup Nany. (*)