Olahraga Rutin Bisa Turunkan Risiko Stroke Kembali pada Penyintas
Ilustrasi - Seorang sedang berolahraga. (ANTARA/Pexels/Barbara Olsen/am.)--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Menurut dr. Marijanty Learny Vera T., Sp.N, dokter spesialis neurologi RSUD Pasar Minggu, kebiasaan berolahraga secara teratur dapat menurunkan risiko penyintas stroke mengalami serangan stroke kembali.
Dalam sebuah diskusi daring, dr. Marijanty menjelaskan bahwa kurangnya aktivitas fisik berkontribusi pada satu juta kasus stroke per tahun.
Olahraga yang cukup dapat mengurangi kemungkinan stroke sebesar 25%.
Stroke, yang menjadi penyebab utama kematian dan kecacatan global, sebagian besar dapat dicegah dengan mengatasi faktor risiko utama, salah satunya adalah olahraga teratur. Dr. Marijanty menyarankan agar orang melakukan setidaknya 30 menit olahraga moderat hingga berat, lima kali dalam seminggu.
Jika sulit, durasi itu bisa dibagi dalam beberapa sesi 10 menit sepanjang hari.
Aktivitas fisik sehari-hari seperti berjalan kaki atau menaiki tangga juga bermanfaat dalam mengurangi risiko stroke.
Olahraga juga memiliki manfaat penting bagi penyintas stroke. Selain mencegah risiko demensia, olahraga membantu pemulihan, mengurangi kelelahan, dan meningkatkan kualitas hidup.
Bahkan bagi penyintas yang memiliki keterbatasan mobilitas, ada jenis olahraga yang sesuai, dengan bantuan fisioterapis atau terapis okupasi.
Dengan mengenali gejala stroke sejak dini dan berkomitmen pada gaya hidup aktif, risiko stroke dapat diminimalkan. (*)