Langkah-langkah Inspeksi untuk Menghindari Rem Blong dalam Perjalanan
Arsip Foto - Truk-truk peti kemas melintas di Jalan Tol Surabaya-Gempol di Surabaya--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO–Para pengendara, khususnya pengemudi kendaraan besar dan berat, disarankan untuk melakukan inspeksi menyeluruh pada sistem pengereman sebelum memulai perjalanan guna menghindari masalah yang bisa menyebabkan kecelakaan, seperti rem blong.
"Sebelum memulai perjalanan, terutama bagi kendaraan besar dan berat, pengemudi bersama tim perawatan harus melakukan inspeksi menyeluruh pada sistem pengereman untuk menjamin keselamatan," ujar ahli otomotif dari Institut Teknologi Bandung, Yannes Martinus Pasaribu, kepada ANTARA.
Yannes menjelaskan, inspeksi sistem pengereman meliputi pemeriksaan kondisi kampas rem, pengecekan level dan kualitas minyak rem, serta memastikan tidak ada kebocoran pada sistem hidrolik.
"Kampas rem harus diperiksa agar tidak aus, kemudian periksa juga level dan kualitas minyak rem untuk memastikan berada pada tingkat yang sesuai," tambahnya.
Selain itu, kondisi cakram dan tromol rem juga harus diperiksa untuk memastikan tidak ada kerusakan atau keausan yang dapat mempengaruhi efektivitas pengereman.
Pengemudi dan teknisi juga perlu memastikan bahwa rem tangan dan rem darurat berfungsi dengan baik untuk digunakan dalam situasi darurat.
Setelah pemeriksaan komponen rem, Yannes menyarankan pengemudi untuk melakukan uji coba pengereman pada kecepatan rendah guna memastikan respons rem yang optimal.
"Uji coba pengereman dilakukan pada kecepatan rendah untuk memastikan respons rem yang baik, tanpa getaran atau suara abnormal, sehingga risiko rem blong dapat diminimalkan dan keselamatan perjalanan terjaga," katanya.
Inspeksi sistem pengereman secara teliti sangat penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan, terutama ketika mengendarai kendaraan berat dalam perjalanan jauh.
Pada Senin (11/11) sore, terjadi kecelakaan beruntun yang melibatkan satu truk dan 17 minibus di Jalan Tol Cipularang KM 92, Jawa Barat. Kecelakaan tersebut, yang menyebabkan satu orang meninggal dunia dan puluhan orang terluka, diduga terjadi akibat rem truk yang melaju dari arah Bandung menuju Jakarta blong.
Diperkirakan masalah pada rem membuat laju truk tidak dapat dikendalikan, sehingga menabrak kendaraan-kendaraan yang ada di depannya. (*)