Risiko Pencernaan yang Dihadapi Bayi Prematur

Ilustrasi bayi prematur. (ANTARA/Pexels)--

Tantangan Neurologis pada Bayi Prematur: Pentingnya Nutrisi dan Stimulasi Dini

 

Jakarta, 20/11 (ANTARA) - Bayi yang lahir prematur menghadapi sejumlah tantangan terkait perkembangan neurologis dan kesehatannya, dengan potensi gangguan perkembangan otak yang harus diwaspadai.

 

Dokter Anak Subspesialis Neurologi dari RSIA Bunda Jakarta, dr. Achmad Rafli, Sp.A (K), menjelaskan bahwa bayi prematur berisiko mengalami gangguan perkembangan otak karena proses pembentukan otak yang belum sepenuhnya matang saat lahir. Perkembangan otak berlangsung secara bertahap, terutama pada trimester pertama hingga ketiga kehamilan, yang mencakup penguasaan kemampuan motorik hingga penyelarasan fungsi vital seperti pernapasan dan menelan.

 

Dr. Rafli menekankan pentingnya peran nutrisi yang tepat dan stimulasi dini selama seribu hari pertama kehidupan bayi prematur. Nutrisi pertama dari ASI, terutama kolostrum, menjadi unsur krusial dalam mendukung perkembangan otak serta sistem kekebalan tubuh bayi prematur.

 

"Stres yang dialami oleh ibu selama kehamilan juga dapat memberikan dampak negatif terhadap perkembangan otak janin, yang mengapa menjaga kesehatan fisik dan mental ibu sangat penting," ujar dr. Rafli saat acara peringatan World Prematurity Day di Jakarta.

 

Untuk mendukung perkembangan bayi prematur, stimulasi yang tepat harus diberikan secara intensif. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengajak bayi berkomunikasi, bermain, menunjukkan gambar pola, hingga memutar musik. Stimulasi ini bertujuan untuk menghindari gangguan perkembangan yang mungkin muncul, seperti gangguan motorik, kesulitan bicara, hingga potensi autisme.

 

Selain stimulasi, pemantauan rutin terhadap bayi prematur juga sangat penting. Salah satu indikator utama yang harus diperhatikan adalah perkembangan lingkar kepala, yang mencerminkan kesehatan dan perkembangan otak bayi.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan