Potensi Alam, Budaya, Hingga Kerajinan Jadi Tujuan Wisata Baru

HIBUR PENGUNJUNG: Salah satu grup musik jazz menghibur para pengunjung pada acara Muria Jazz Festival digelar di Puncak Bukit Kakas, Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. --

Karena masih perdana, manfaat pengganda dari acara festival tersebut tentu belum tampak. Hanya saja, ketika nantinya menjadi agenda tahunan dipastikan juga akan melibatkan banyak pelaku UMKM, khususnya kuliner lokal khas Kudus.

Jika nantinya menjadi agenda tahunan, warga sekitar juga bisa menyediakan tempat penginapan maupun resto.

Bagi pemerintah daerah, untuk jangka panjang, tentu banyak hal yang bisa dikelola menjadi pemasukan masyarakat, tinggal mencari ide-ide kreatif.

Famny Dwi Arfana yang pernah menjadi Camat Dawe dan kini terlibat dalam kepanitiaan Festival menyebutkan empat band jaz yang dihadirkan berasal dari Kudus dan daerah luar, di antaranya, dari Pekalongan, Yogyakarta, serta dari Jepara.

Acara yang baru digelar tersebut, sebagai awal untuk membentuk sejarah. Muria Jazz merupakan inisiasi dari Pemerintah Kecamatan Dawe, berkolaborasi dengan Dinas Perdagangan Kudus.

Sementara tema yang diusung adalah "The Spirit of Muria" dengan harapan bisa menggandeng banyak pihak, terutama masyarakat lokal untuk mengembangkan potensi dari pagelaran festival tersebut.

Festival yang digelar di Puncak Bukit Kakas, Desa Ternadi, Kecamatan Dawe, itu juga bagian dari mempromosikan potensi wisata layaknya puncak Bukit Sikunir di Dieng (Kabupaten Wonosobo), yang mampu menyedot banyak wisatawan.

Selain pentas musik jaz, di festival itu juga ada ajang jazz colaboration dan jazz clinic. Selain itu ada agenda pameran Kopi Muria dan ngopi bareng bertajuk "Tribute to Kopi Muria", serta peragaan busana.

Penutupan acara dimeriahkan dengan agenda sunrise time, sarapan bareng, serta jazz clinic.

Tercatat ada enam pelaku UMKM yang dilibatkan, belum termasuk penyedia jasa transportasi menuju Puncak Bukit Kakas yang jaraknya berkisar 1 kilometer, dengan akses jalan yang menawan karena di kanan kiri jalan dihiasi tumbuhan dan perbukitan yang menyejukkan mata.

Selain menyuguhkan hiburan dan menghidupkan objek wisata baru, pemerintah daerah berharap acara tersebut juga dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menjaga alam. Karena melalui pentas yang bisa menghadirkan minat wisatawan, maka pelaku UMKM juga akan ikut menikmati keuntungan dari belanja wisatawan untuk berbagai kebutuhan.

Bisa Berpindah-pindah

Karena festival itu bertujuan untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di Kabupaten Kudus, maka lokasinya bisa berpindah-pindah yang memang memungkinkan untuk digelar pentas musik jaz.

Kawasan pegunungan yang memungkinkan untuk digelar festival adalah Rantawu, Japan, serta Wonosoco. Tentunya membutuhkan komitmen bersama untuk menjadikan festival jaz itu menjadi agenda tahunan.

Selain membangkitkan ekonomi masyarakat, acara tersebut nantinya juga akan dikoordinasikan dengan sejumlah pihak terkait dalam hal penyediaan infrastruktur, akses jalan menuju lokasi, penerangan, hingga faktor keselamatan wisatawan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan