Keluarga Buat Laporan Polisi
REKONSTRUKSI: Polisi melakukan rekonstruksi kasus seorang wanita yant tewas kesetrum di Jelutung. FOTO: RIO/JE --
Kasus Wanita Muda yang Tewas Kesetrum
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO - Keluarga almarhum Riska Apriani (20) warga Kelurahan Suka Karya, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi yang tewas tersengat listrik diduga dari kabel yang terjuntai ke tanah membuat laporan ke Polresta Jambi.
Diketahui, kejadian naas tersebut terjadi di Jalan H. Adam Malik tepat sebelum Simpang 4 lampu merah Beringin, Kota Jambi, pada Sabtu 23 November 2024 malam lalu.
Saat itu , kondisi Kota Jambi baru saja diguyur hujan deras reda. Riska yang berboncengan dengan sepupunya ingin pulang ke rumah melewati Jalan H. Adam Malik menuju arah Asrama Haji.
Lalu, tak jauh dari lampu merah Simpang 4 Beringin, korban menepikan motornya untuk mengangkat telepon. Saat turun dari motor, Riska menginjak genangan air yang ternyata ada juntaian diduga kabel optik yang masih beraliran listrik. Dia terjatuh dan kabel tersebut melilit badannya hingga dirinya tertelungkup dan meninggal dunia di tempat.
BACA JUGA:Sony Hadirkan Tiga Mikrofon Nirkabel
Dimas Selaku suami korban mengatakan , dirinya melaporkan kejadian itu ke pihak Kepolisian agar ada yang bertanggung jawab atas peristiwa yang dialami istrinya.
"Kami mau mencari titik terang, kabel ini punya siapa, kabel listrik kah, atau yang lain? Agar kami dapat tenang setelah tahu," katanya, Sabtu (30/11/2024).
Disampaikan Dimas, Malam itu, Dimas dirinya sedang bekerja di luar kota. Ia mendapat telepon dari keluarganya bahwa istrinya dibawa ke rumah sakit dan ia kemudian memutuskan untuk pulang kerja malam itu juga.
"Kami dapat cerita orang, saat itu saya sedang bekerja. Awalnya dapat kabar masuk rumah sakit, terus saya pulang melihat istri sudah meninggal," ujarnya.
Dimas dan Riska merupakan pasangan muda yang baru menikah 42 hari . Dimas tak kuasa ketika melihat istrinya mengalami luka bakar sengatan listrik di hampir seluruh bagian tubuhnya. Mulai dari paha, siku, bahu, dan perut.
"Diagnosa dokter itu kesetrum, larinya ke jantung," ujarnya.
Ibnu Kholdun, kuasa hukum korban mengatakan laporan ini ditujukan agar ada pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kelalaian tata kelola kabel tersebut.