Emas Menguat, Didorong Inflasi dan Gejolak Geopolitik

Seorang pedagang bawang merah dan bawang putih melayani pembeli di Pasar --

Andry menekankan bahwa meskipun ada tekanan inflasi jangka pendek, terutama pada sektor makanan dan perawatan pribadi, inflasi secara umum masih dapat dikendalikan.

Faktor Global yang Memengaruhi Inflasi Indonesia

Andry juga mengingatkan bahwa tantangan eksternal tetap menjadi faktor yang perlu diwaspadai.

Salah satunya adalah potensi dampak dari kebijakan tarif impor yang agresif oleh pemerintahan Donald Trump, yang dapat mengganggu perdagangan global dan menambah tekanan pada rupiah.

Selain itu, ketegangan geopolitik di Ukraina dan Rusia dapat memengaruhi volatilitas harga energi global, yang tentu saja berdampak pada inflasi domestik.

Namun, ada sisi positif yang juga perlu diperhatikan.

Andry menilai bahwa kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve AS dalam waktu dekat dapat memberikan dampak positif pada stabilitas arus modal global dan memperkuat nilai tukar rupiah.

Jika hal ini terjadi, maka akan memberikan angin segar bagi perekonomian Indonesia yang masih menghadapi berbagai tantangan global.

Kebijakan Bank Indonesia yang Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
Andry juga mengungkapkan bahwa dengan inflasi yang tetap terkendali dalam kisaran target Bank Indonesia (2-4%), otoritas moneter memiliki ruang untuk terus mempertahankan kebijakan moneter yang akomodatif.

Kebijakan ini penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia, terutama di tengah ketidakpastian global.
"Dengan inflasi yang tetap terjaga dalam target Bank Indonesia, otoritas moneter memiliki ruang untuk mempertahankan kebijakan suku bunga yang rendah. Ini akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih baik, meskipun ada tekanan dari luar negeri," tambahnya.

Statistik Inflasi oleh BPS
Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat bahwa inflasi tahunan pada November 2024 sebesar 1,55%, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 1,71% pada bulan Oktober.

Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2024 tercatat sebesar 106,33, meningkat dari 104,71 pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

Kenaikan inflasi tahunan ini dipengaruhi oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 1,68%, memberikan kontribusi 0,48% terhadap inflasi umum.
Secara keseluruhan, meskipun terdapat beberapa faktor yang dapat menambah tekanan pada inflasi Indonesia, Andry optimis bahwa inflasi akan tetap terkendali dan berada dalam kisaran target Bank Indonesia, memberikan ruang bagi pemerintah untuk fokus pada kebijakan yang mendukung pemulihan ekonomi. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan