Awalnya Hanya Beberapa Batang, Kini Beromzet Puluhan Juta Rupiah Perbulan
EDUWISATA: Eduwisata Aloe Land yang berada di Jeruklegi, Katongan, Nglipar, Gunungkidul.--
Di sana, mereka dapat mempelajari segala hal macam terkait lidah buaya, mulai dari menanam, merawat, memanen, dan juga diajari untuk mengolah produk tersebut agar bisa dimanfaatkan menjadi sebuah produk yang menghasilkan.
Alan yang merupakan tokoh inspiratif penerima apresiasi kategori kewirausahaan Astra Satu Indonesia Awards 2023, memang tidak segan untuk berbagi ilmu kepada siapapun. Di tempatnya, banyak mahasiswa pertanian yang sedang melakukan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Berbagai keberhasilan yang ditoreh saat ini, juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang sudah banyak membantu Alan dalam hal promosi dan juga pemasaran produknya hingga dikenal luas.
Salah satunya adalah peran Dompet Dhuafa yang merupakan lembaga filantropi islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya, welasasih (filantropis) dan wirausaha sosial.
Kehadiran Dompet Dhuafa dalam pengembangan ekosistem lidah buaya di daerahnya, sangat dirasakan manfaatnya oleh warga sekitar.
Dalam hal kolaborasi ini, Alan hanya memberikan ilmu dan juga bibit secara gratis. Sedangkan Dompet Dhuafa bergerak untuk memberikan bantuan peralatan seperti pot, platter bag, polybag, alat penyiraman dan sebagainya kepada warga.
Kehadiran Aloe Land membuat masyarakat yang tadinya hanya buruh tani berupah Rp90 ribu dalam sehari, kini mereka dapat menghasilkan Rp100 ribu dalam dua jam ketika melayani turis.
Tidak hanya itu saja, mereka juga di rumah masing-masing sudah memiliki puluhan tanaman lidah buaya yang nantinya bisa membantu perekonomian ketika panen berlangsung. (ant)