Sungai Senikat di Jujuhan Tercemar Akibat Aktivitas PETI

Kondisi air Sungai Senikat Kecamatan Jujuhan yang keruh diduga akibat aktivitas Peti di hulu sungai.--

MUARABUNGO, JAMBIEKSPRES.CO-Warga di Dusun Baru Balai Panjang dan Pulau Jelmu, Kecamatan Jujuhan, mengeluhkan keruhnya air Sungai Senikat yang diduga akibat aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin (Peti) di hulu sungai.

Kondisi air Sungai Senikat yang kini berwarna keruh pekat membuat warga kesulitan mendapatkan sumber air bersih, terutama di musim kemarau seperti sekarang ketika sumur-sumur kering.

“Kami benar-benar mengeluh dengan kondisi air Sungai Senikat sekarang. Apalagi saat musim kemarau seperti ini. Sumur kami kering, dan air sungai ini tidak bisa digunakan karena keruh pekat. Kami kesulitan mendapatkan sumber air bersih,” keluh Edi, warga Dusun Baru Balai Panjang.

BACA JUGA:Tampung Emas Hasil PETI, Pemuda Asal Merangin Diamankan Polisi

BACA JUGA:Puluhan Eksavator PETI Terus Beroperasi Walau Sudah Dirazia, Siapa yang Membekingi?

Senada dengan Edi, Hendrizal juga menyampaikan keresahannya dan menduga kuat aktivitas Peti yang menjadi penyebab keruhnya air sungai tersebut.

“Kami melihat air sungai sangat keruh. Dugaan kami, ada aktivitas Peti di aliran Sungai Senikat. Jika terbukti, kami akan segera melaporkannya kepada pihak berwajib agar segera ditindak,” ujar Hendrizal dengan tegas.

Masalah serupa juga dirasakan warga Kecamatan Jujuhan Ilir, di mana air Sungai Jujuhan yang dahulu dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari kini tidak bisa digunakan akibat dugaan pencemaran yang sama.

“Kami hanya ingin mendapatkan air bersih lagi, agar bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan normal,” kata Rasni, warga Kecamatan Jujuhan Ilir.

Masyarakat berharap agar pihak berwenang segera turun tangan untuk menyelidiki dugaan aktivitas Peti, mengatasi pencemaran ini, serta mencari solusi agar kualitas air sungai dapat kembali seperti semula. (*)

Tag
Share