Harus Patuhi Rekomendasi PVMBG

Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023). --

"Warga yang mengungsi sampai saat ini alhamdulillah masih nihil. Pemerintah Kabupaten Agam mengaktifkan dan menyiagakan pusat kesehatan di puskesmas-puskesmas dan satu yang berdekatan dengan posko penanganan darurat di Kantor Walinagari Batupalano selama 24 jam," tuturnya.

Bambang menyampaikan Tim Disaster Victim Identification (Tim DVI) telah berhasil mengidentifikasi korban meninggal dunia sebanyak lima orang. Sementara 18 orang lainnya masih dalam pencarian dan pertolongan.

"Semuanya sudah diserahkan kepada keluarga. Untuk 18 pendaki yang belum turun, ini tetap kita upayakan terus untuk pencarian, sambil kita juga terus melihat kondisi di lapangan," katanya.

Hingga hari ini, personel yang bergabung dalam tim gabungan sekitar 300 orang, yang terdiri atas unsur BPBD Provinsi Sumatera Barat, BPBD Kabupaten Agam, BPBD Kabupaten Tanah Datar, BPBD Kabupaten Padang Pariaman.

Kemudian, BPBD Kota Padang Panjang, BPBD Kota Bukittinggi, BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, BPBD Kota Sawahlunto, Basarnas, TNI/Polri, PMI, Tagana, relawan masyarakat, dan mahasiswa penggiat alam atau Mapala di Sumatra Barat.

Para personel bergabung untuk melakukan upaya operasi pencarian dan pertolongan, pendampingan warga, dan pemantauan aktivitas Gunung Api Marapi.

 Di bagian lain, Politeknik Negeri Padang (PNP) Sumatra Barat (Sumbar) menegaskan 14 mahasiswa mereka yang menjadi korban erupsi Gunung Marapi bukan dalam rangka mengikuti program kampus.

"Sepengetahuan saya tidak (bukan program kampus)," kata bagian Kemahasiswaan PNP Siswanto di posko pencarian Nagari Batu Palano, Kabupaten Agam, Selasa.

Siswanto menyebutkan belasan mahasiswa tersebut diketahui berinisiatif menaiki Gunung Marapi yang erupsi pada Minggu (3/12).

"Inisiatif, karena di sana ada senior dan junior," kata Utih sapaan akrabnya.

Oleh karena itu, ia menegaskan 14 mahasiswa yang mendaki Gunung Marapi bukan mengikuti kegiatan unit kegiatan mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) PNP.

"Jadi, saya tegaskan ini bukan bagian dari program kampus," tegas dia.

Untuk memaksimalkan pencarian korban, Siswanto mengatakan para mahasiswa yang tergabung dalam UKM Mapala PNP ikut serta membantu evakuasi korban.

Informasi sementara, tiga dari 14 mahasiswa PNP dinyatakan meninggal dunia pascaerupsi Gunung Marapi. Ketiga korban telah dibawa ke Rumah Sakit Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi menggunakan ambulans untuk proses identifikasi.

Sebelumnya, Kepala Kantor Search and Rescue (SAR) Kota Padang Abdul Malik mengatakan tiupan abu vulkanik menjadi salah satu faktor penghambat tim gabungan dalam mengevakuasi para korban Gunung Marapi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan