Realisasi PAD Pasar Tertinggal, Disperindag Mengaku Peralihan Belanja Online Jadi Penyebab
Disperindag Kota Jambi--
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO – Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi pasar Kota Jambi hingga pertengahan Desember 2024 baru mencapai 71 persen dari target sebesar Rp7,1 miliar.
Realisasi tersebut setara dengan sekitar Rp5 miliar lebih.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Jambi, Amran, optimistis capaian PAD akan meningkat menjelang akhir tahun.
"Kita optimis sampai akhir Desember terjadi penambahan. Setiap hari petugas kami menagih retribusi," ujarnya.
Amran mengungkapkan salah satu kendala dalam pencapaian target PAD adalah sepinya sejumlah lapak atau kios milik Pemkot di pasar tradisional.
Kondisi ini terjadi akibat peralihan kebiasaan masyarakat yang kini lebih memilih berbelanja secara online.
"Terutama yang jual pakaian, sekarang mereka sepi penjualan. Warga lebih memilih membeli secara online karena hemat waktu dan harga juga lebih murah," jelasnya.
BACA JUGA:Perlu Kebijakan Jalan Berbayar Melalui Retribusi Lalu Lintas
BACA JUGA:Dishub Batanghari Kejar Target Retribusi untuk Tingkatkan PAD
Meskipun beberapa pasar mengalami penurunan aktivitas, Amran menyebut ada pasar yang menunjukkan capaian positif, seperti Pasar Kebun Handil. "Pasar Kebun Handil cukup potensial, realisasi PAD retribusinya sudah mencapai 90 persen," tambahnya.
Untuk diketahui, Disperindag Kota Jambi saat ini mengelola sebanyak 20 pasar, termasuk lapak, kios, los, dan ruko milik pemerintah. Total ada sekitar 4 ribuan yang kita kelola.
Pihaknya terus berupaya meningkatkan pendapatan melalui optimalisasi pengelolaan pasar dan penagihan retribusi. Namun, tantangan akibat perubahan pola konsumsi masyarakat tetap menjadi perhatian utama dalam pengelolaan sektor ini. (*)