Jadi Tokoh Inspiratif Kesehatan, SAH Sukses Gelorakan Germas di Jambi
SOSIALISASI : Anggota DPR RI, Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM menjadi narasumber dalam acara sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di hotel Grand, Kota Jambi.--
JAMBI – Dinilai sebagai tokoh inspiratif kesehatan dan menjadi aktor utama dalam gerakan hidup sehat masyarakat, Dr. Ir. H. A.R. Sutan Adil Hendra, MM terus berbuat tiada hari tanpa bakti untuk Jambi. Pernyataan ini bukan sebatas semboyan, tapi suatu gambaran akan pengabdian tiada henti dari seorang pria yang akrab disapa SAH.
Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI itu memang getol bersama Kementerian Kesehatan menyelenggarakan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) untuk warga Kota Jambi. Tiada minggu tanpa sosialisasi Germas.
Dalam berbagai kesempatan, SAH yang dikenal sebagai Bapak Beasiswa Jambi mengatakan sejumlah negara berkembang termasuk Indonesia mengalami perubahan pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular.
“Perubahan pola ini disebabkan karena berubahnya perilaku manusia. Pada era tahun 1990 an penyebab kesakitan dan kematian terbesar adalah penyakit menular. Namun sejak 2010 hingga kini, penyebab terbesarnya adalah penyakit tidak menular seperti stroke, jantung, dan diabetes”, kata pria yang sukses menjadikan tiga orang buah hatinya sebagai dokter tersebut.
Selanjutnya SAH mengatakan risiko penyebab maraknya PTM, disebabkan berubahnya gaya hidup masyarakat seperti kurang olahraga, pola makan tidak sehat, minum minuman beralkohol, dan kebiasaan merokok. Selain masalah tersebut, saat ini Indonesia mengalami persoalan gizi serius serta cakupan dan mutu imunisasi yang belum maksimal.
"Hal ini ditunjukkan dengan tingginya prevalensi stunting (gagal tumbuh) pada balita. Selain itu ada 1,7 juta anak belum mendapat imunisasi lengkap”, tambahnya.
Stunting merupakan gambaran terjadinya gangguan pertumbuhan fisik, otak, kecerdasan, dan metabolisme tubuh. Sedangkan anak yang tidak mendapat imunisasi dasar lengkap, berisiko menderita kecacatan hingga kematian. Oleh karenanya membutuhkan penanganan serius dengan melibatkan berbagai pihak lintas sektor.
Terakhir SAH mengajak seluruh lapisan masyarakat melaksanakan Germas, untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Sebab meski PTM merupakan penyakit ‘berbiaya tinggi’, namun masih dapat dicegah. "Oleh karena itu kita perlu mencegah penyakit-penyakit itu. Caranya dengan Germas, olahraga teratur, makan makanan bergizi, perbanyak konsumsi sayur dan buah, dan sebagainya”, pungkasnya. (aiz)