Pemberantasan Korupsi Butuh Tindakan Nyata
Mantan Ketua Komisi III DPR Pieter Zulkifli.--
Selain itu, Pieter menyoroti penurunan skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia yang stagnan di angka 34 pada 2023, yang menunjukkan bahwa upaya pemberantasan korupsi belum menunjukkan hasil yang signifikan. Skor ini bahkan masih sama dengan skor yang tercatat pada tahun 2014, menunjukkan bahwa korupsi di Indonesia masih merajalela.
Pieter juga mencatat bahwa sejumlah besar pelaku korupsi berasal dari kalangan politisi, baik anggota legislatif, eksekutif, maupun kepala daerah. Bahkan, korupsi politik yang melibatkan pejabat-pejabat tinggi ini semakin memperburuk iklim politik Indonesia.
"Untuk itu, diperlukan sikap yang lebih rendah hati dan tegas dari kekuasaan, serta tidak pandang bulu dalam menegakkan hukum terhadap koruptor, baik dari kalangan politisi maupun sektor swasta," tambah Pieter.
Di akhir pernyataannya, Pieter mengingatkan bahwa hanya dengan keberanian, konsistensi, dan langkah nyata, Indonesia bisa keluar dari jerat korupsi dan menuju cita-cita sebagai negara maju. Jika tidak, menurutnya, Prabowo berisiko kehilangan legitimasi kepemimpinannya dalam waktu singkat karena kegagalannya dalam memberantas korupsi.
"Indonesia membutuhkan pemimpin yang berani dan tegas, bukan sekadar pidato kosong atau janji yang tidak pernah terwujud," tutup Pieter. (ant)