Pengamat Usulkan Tambahan Asam Folat dalam Program Makan Bergizi Gratis untuk Ibu Hamil

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifah Fauzi (berkacamata) menemani anak-anak PAUD Al Marzuqiyah menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG).--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO – Pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah mengusulkan agar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil menambahkan asupan asam folat.

Menurutnya, kebutuhan nutrisi ibu hamil berbeda dengan anak-anak, sehingga penting untuk mendukung kesehatan ibu dan mencegah stunting sejak dini.

“Untuk ibu hamil, makanan yang diberikan harus berbeda. Selain protein hewani seperti daging dan telur, asam folat juga sangat penting untuk mendukung kesehatan ibu dan janin yang dikandung,” ujarnya di Jakarta, Kamis.

Asam folat sendiri dianggap sangat vital untuk perkembangan janin, sementara protein hewani membantu meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan bayi.

BACA JUGA:Libatkan Petani dalam Suplai Pangan MBG untuk Perluas Manfaat

BACA JUGA:Pemprov Sulteng: Program MBG Dorong Masyarakat Konsumsi Ikan

Trubus menambahkan bahwa meski tujuan program ini sangat baik, pelaksanaannya masih menghadapi tantangan, terutama dalam hal sosialisasi dan distribusi makanan.

Ia menekankan perlunya edukasi yang intensif, terutama di wilayah-wilayah rawan stunting seperti kampung-kampung dan daerah bantaran sungai.

"Sosialisasi yang intensif diperlukan agar ibu-ibu hamil di daerah yang rentan dapat memanfaatkan program ini secara optimal," katanya.

Program MBG yang dimulai pada Senin (6/1) ini ditujukan bagi anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.

Di Jakarta, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi menyatakan bahwa kelompok ibu hamil mulai diikutsertakan dalam program MBG pada 9 Januari 2025.

“Insya Allah, untuk wilayah DKI akan mulai 9 Januari. Ini program yang termasuk ibu hamil,” ujar Teguh.

Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan Dedek Prayudi menambahkan bahwa makanan bergizi untuk ibu hamil dan balita akan disiapkan oleh posyandu (pos pelayanan terpadu).

"Distribusinya melalui posyandu ada dua skema, yaitu pertama posyandu mengantarkan makanan ke rumah-rumah penerima manfaat, dan kedua, ibu-ibu penerima manfaat datang ke posyandu,” jelas Dedek. (*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan