Bukan Perkara Mudah, Tapi Mereka Punya Pelaung

HARI DISABILITAS INTERNASIONAL: Alif Irawan (dua dari kanan) bersama Sri Rahayu (tengah) saat hadir dalam perayaan Hari Disabilitas Internasional di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Selasa (3/12/2024). --

Alif tidak sendiri, rekannya yang bernama Sri Rahayu pun mendapatkan kesempatan sama untuk magang di pabrik tersebut.

Sri Rahayu mengaku lingkungan kerja yang inklusif membuat proses adaptasinya di pabrik itu menjadi lebih mudah. Bahkan, para pekerja di lingkungan tersebut mau belajar bahasa isyarat sehingga membantunya untuk berkomunikasi.

Dengan semangat yang tinggi, kini Sri ingin membuktikan bahwa dirinya mampu bekerja setara dengan karyawan lainnya, karena keterbatasan bukan menjadi penghalang untuk melangkah maju demi masa depan lebih baik.

Langkah Inklusif dari Industri

Kisah Alif dan Sri adalah bagian dari upaya dari perusahaan di Cirebon itu untuk memberikan kesempatan kerja bagi difabel.

Menurut Advisor PT Dharma Electrindo Manufacturing Dedi Setiadi, melibatkan difabel di industri manufaktur bukanlah perkara mudah. Namun, hasil yang mereka tunjukkan membuktikan bahwa peluang ini layak diberikan.

“Saat seleksi, hasilnya sangat signifikan. Mereka bisa menjawab 16 dari 20 pertanyaan yang kami berikan, di atas rata-rata,” katanya.

Dedi menjelaskan proses rekrutmen hingga pelatihan, termasuk menjaring peserta magang, dilakukan secara khusus untuk memastikan pekerja difabel mampu bekerja sesuai standar perusahaan.

Pihaknya pun sedang mengkaji ulang untuk mekanisme rekrutmen, agar kelompok difabel dapat bekerja sesuai keahliannya.

Perusahaannya, kata dia, sudah berkomitmen menjaring pekerja difabel sebagai upaya mewujudkan kesetaraan di sektor industri.

“Kami merekrut satu persen dari total karyawan untuk difabel. Untuk program magang ini untuk semua sektor, khususnya produksi. Namun tidak menutup kemungkinan kami buka untuk staf,” ujarnya.

Penyerapan Difabel

Di Cirebon, jumlah difabel yang bekerja meningkat signifikan dalam dua tahun terakhir. Data Forum Komunikasi Difabel Cirebon (FKDC) menunjukkan, sebanyak 293 difabel telah terserap di dunia kerja pada 2024, dibandingkan hanya 93 orang pada 2023.

Peningkatan ini didorong oleh regulasi yang menjamin hak difabel serta kolaborasi aktif antara komunitas, pemerintah daerah, dan pelaku industri.

Ketua FKDC Abdul Mujib menuturkan difabel fisik hingga tuli telah ditempatkan di berbagai sektor, termasuk minimarket, industri sepatu, alas kaki, hingga tekstil.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan