Psikolog Bagikan Kiat Agar Anak Tidak Mudah Ikut-Ikutan Fenomena Viral

Viral di Medsos salah satu pengendara motor menabrak bangunan akibat dikejar geng notor--
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.Co- Psikolog klinis dari Lembaga Psikolog Terapan Universitas Indonesia (LPTUI) Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si, atau yang akrab disapa Nina, memberikan beberapa kiat bagi orang tua untuk membimbing anak dan remaja agar tidak mudah terjebak dalam fenomena viral dan ikut-ikutan tanpa pertimbangan.
Fenomena viral yang sering berkembang di media sosial, seperti permainan atau tren yang mengundang perhatian banyak orang, dapat mempengaruhi anak-anak, bahkan tanpa pemahaman yang jelas.
"Sebetulnya, mencegah anak mengikuti segala hal yang viral bukanlah hal yang mudah bagi orang tua, karena sering kali anak-anak lebih dulu mengetahui dan mengikuti sesuatu yang sedang viral dibandingkan orang tua," ujarnya saat dihubungi ANTARA.
Menurut Nina, selain memberikan pemahaman mengenai bahaya mengikuti tren viral, pendekatan yang lebih mendalam terhadap anak sangat diperlukan.
BACA JUGA:Psikolog Kemukakan Faktor-Faktor Pemicu Fenomena Efek Lipstik
BACA JUGA:Fenomena Hunter Moon Hari Ini Bisa Disaksikan di Indonesia, Catat Waktunya
Dia menekankan bahwa membangun hubungan yang dekat dan nyaman dengan anak menjadi kunci utama dalam mencegah sikap ikut-ikutan tersebut.
"Pencegahan yang efektif adalah dengan membangun hubungan yang baik dan dekat dengan anak, sehingga anak merasa nyaman menjadi dirinya sendiri dan percaya diri tanpa harus meniru apa yang dilakukan orang lain," tambah Nina.
Selain itu, Nina mengingatkan pentingnya komunikasi terbuka antara orang tua dan anak.
Dengan sering berinteraksi dan meluangkan waktu untuk mengobrol, anak akan merasa lebih nyaman membicarakan masalah mereka, termasuk ketika mereka dihadapkan dengan perilaku berbahaya yang mungkin ditawarkan oleh teman-temannya.
"Cara ini penting supaya anak merasa nyaman untuk berdiskusi dengan orang tua, terutama ketika mereka diajak melakukan hal-hal yang tidak baik oleh teman-temannya," jelas Nina.
Nina juga menyarankan orang tua untuk mengenal lebih jauh lingkungan pertemanan anak, mengingat pergaulan dapat sangat mempengaruhi perilaku mereka.
Dengan mengenal teman-teman anak, orang tua dapat memberikan pengaruh positif dalam pergaulan mereka.
"Anak-anak sering mengikuti teman-teman mereka, jadi penting bagi orang tua untuk mengenal teman-teman anak. Jika teman-teman anak tersebut membawa pengaruh negatif, orang tua dapat berdiskusi dengan anak untuk memberi pengertian," ujar Nina.