IDAI Tekankan Pentingnya MPASI Tepat untuk Cegah Malnutrisi pada Anak di 1000 HPK

Ilustrasi bayi menikmati MPASI. (ANTARA/Pexel/Lisa Fotios) --
JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengingatkan orang tua agar memberikan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat pada anak selama fase 1000 Hari Kehidupan Pertama (HPK) guna mencegah malnutrisi. Fase tersebut, yang berlangsung dari kehamilan hingga usia dua tahun, dianggap sangat krusial untuk mendukung perkembangan optimal anak.
Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, SpA(K), seorang anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI, menjelaskan bahwa pemberian MPASI harus dirancang sedemikian rupa agar anak mendapatkan makronutrien dan mikronutrien yang cukup.
Kekurangan salah satu dari kedua jenis nutrisi tersebut dapat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Untuk mencegah malnutrisi selama 1000 HPK, bayi harus mendapatkan ASI eksklusif pada awalnya, dan MPASI harus diberikan dengan mempertimbangkan kualitas serta waktu pemberiannya, dengan memperhatikan aspek keamanan dan kebersihan,” kata dr. Meta dalam webinar yang diselenggarakan IDAI.
BACA JUGA:Alasan Peran Buah dan Sayur Tak Boleh Mendominasi Saat MPASI
BACA JUGA:Pemberian MPASI Terlalu Dini Dapat Menyebabkan Masalah Pencernaan
Dia menambahkan bahwa malnutrisi bisa terjadi dalam dua bentuk, yaitu kekurangan gizi yang dapat mengarah pada kondisi seperti stunting dan wasting, atau kelebihan gizi yang memicu masalah kesehatan seperti obesitas.
Selain itu, defisiensi mikronutrien atau yang dikenal dengan "hidden hunger" juga menjadi masalah serius, di mana kekurangan vitamin dan mineral penting seperti zat besi, zinc, dan vitamin A sering tidak terlihat secara langsung, namun dapat berdampak pada kesehatan anak dalam jangka panjang.
Menurut dr. Meta, pemberian MPASI yang tepat harus melibatkan kandungan makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, yang penting untuk menyediakan energi bagi tubuh anak.
Sementara itu, mikronutrien yang terkandung dalam bahan makanan seperti vitamin dan mineral juga sangat penting untuk mendukung daya tahan tubuh dan proses metabolisme.
Dalam menyusun komposisi MPASI, dokter Meta menyarankan agar asupan karbohidrat mencakup 35-60 persen dari total konsumsi, dengan protein sebesar 10-15 persen yang sebagian besar sebaiknya berasal dari sumber hewani.
Lemak, yang juga sangat penting, sebaiknya menyumbang sekitar 30-45 persen dari total kebutuhan kalori.
Dokter yang juga berpraktik di Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya ini juga mengingatkan pentingnya evaluasi berkala terhadap pertumbuhan anak.
Orang tua diimbau untuk memantau berat badan, tinggi badan, dan panjang tubuh anak dengan menggunakan alat ukur yang akurat, dan memplot hasilnya pada kurva pertumbuhan yang telah distandardisasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).