Kemenag Jambi Gelar Pelatihan Pembelajaran Cepat Kitab Kuning Metode Amtsilati

Pelatihan "Training of Trainer" (ToT) Metode Amtsilati di MAN 2 Kota Jambi--

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO– Dalam upaya meningkatkan kecepatan pembelajaran kitab kuning di madrasah, Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Jambi melalui Bidang Pendidikan Madrasah menggelar pelatihan "Training of Trainer" (ToT) Metode Amtsilati.

Kegiatan ini berlangsung pada Senin (20/1/2025) di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Jambi dan diikuti oleh peserta dari berbagai madrasah di Provinsi Jambi.

Pelatihan ini bertujuan untuk mempercepat proses pengajaran bahasa Arab serta memperkenalkan cara membaca kitab kuning dengan metode Amtsilati, yang dinilai efektif dan efisien.

Kepala MAN 2 Kota Jambi, Andi Asfiron, menjelaskan bahwa melalui pelatihan ini, para guru bahasa Arab diharapkan dapat menguasai metode cepat membaca kitab kuning dan mengimplementasikannya di madrasah masing-masing.

BACA JUGA:Kemenag Gandeng Mahasantri Ma'had Aly Perkuat Moderasi Beragama Berbasis Kitab Kuning

BACA JUGA:Kemenag Soroti Riset Dosen yang Hanya Sebatas Pemenuhan Kewajiban

"Setelah mengikuti pelatihan ini, kami berharap para peserta dapat mengaplikasikan metode Amtsilati dalam pembelajaran di madrasah mereka, serta menjadikannya bagian tak terpisahkan dari kurikulum merdeka belajar," ujar Andi.

Metode Amtsilati sendiri dikembangkan oleh KH. Taufiqul Hakim, pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah di Jepara, Jawa Tengah.

Sejak pertama kali diperkenalkan pada 1998, metode ini bertujuan untuk mempercepat pemahaman dalam membaca kitab kuning dengan fokus pada hafalan dan pemahaman konsep dasar.

Dalam pelatihan tersebut, para peserta diajarkan cara menggunakan cuplikan dari Alfiyah yang disusun lebih ringkas dan mudah dipahami, agar pembelajaran dapat berlangsung lebih cepat.

"Kunci dari metode ini adalah pengulangan secara konsisten selama 3 hingga 6 bulan, yang akan membantu peserta untuk lebih cepat dalam menguasai pembacaan kitab kuning," kata KH. Andi Khoirul Hadi, narasumber utama dalam pelatihan ini.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenag Provinsi Jambi, Mahbub Daryanto, menekankan pentingnya penguatan pembelajaran bahasa Arab di madrasah, khususnya dalam membaca kitab kuning.

Ia menjelaskan, meskipun madrasah merupakan lembaga pendidikan yang berbasis pada ajaran Islam, hanya sekitar 30 persen dari kurikulum madrasah yang berfokus pada pembelajaran agama.

Oleh karena itu, penguatan pembelajaran kitab kuning sangat diperlukan untuk memperdalam pemahaman agama para siswa.

Tag
Share