Kemendikdasmen Libatkan Sekolah Swasta dalam SPMB untuk Akses Pendidikan yang Lebih Merata

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti.--

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO–Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Indonesia akan melibatkan sekolah swasta dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang akan mulai diterapkan pada tahun ajaran 2025, menggantikan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) yang selama ini diterapkan.

Langkah ini diambil sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan lebih banyak anak Indonesia mendapatkan kesempatan untuk mengakses pendidikan yang layak, tanpa terkendala oleh keterbatasan kapasitas dan jarak sekolah negeri.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sistem pendidikan di Indonesia, terutama masalah keterbatasan jumlah tempat di sekolah negeri dan distribusi sekolah negeri yang tidak merata.

"Ada banyak daerah, terutama yang terpencil, di mana anak-anak sulit mengakses sekolah negeri yang dekat dengan tempat tinggal mereka, baik karena keterbatasan jumlah kursi maupun jarak yang cukup jauh. Dengan melibatkan sekolah swasta dalam SPMB, kami berharap anak-anak ini bisa memperoleh kesempatan untuk melanjutkan pendidikan di sekolah swasta yang tersedia di daerah mereka," ujar Mu’ti dalam konferensi pers yang diadakan di Jakarta.

BACA JUGA:Mendikdasmen Beri Apresiasi pada KBRI Malaysia dan PTMA atas Kolaborasi KKN Internasional

BACA JUGA:Mendikdasmen Sebut UN Format Baru Dimulai November 2025, Tidak Lagi Tentukan Kelulusan

Dengan memasukkan sekolah swasta ke dalam sistem penerimaan, Kemendikdasmen berharap akan tercipta kesetaraan akses pendidikan di berbagai lapisan masyarakat.

Di beberapa daerah, sekolah swasta sering kali menjadi satu-satunya pilihan bagi anak-anak yang tidak dapat diterima di sekolah negeri, baik karena kapasitas yang terbatas maupun karena lokasi sekolah negeri yang jauh.

Hal ini membuat kehadiran sekolah swasta menjadi sangat penting, terutama di daerah-daerah yang kesulitan mengakses pendidikan berkualitas.

"Para siswa yang tidak mendapatkan tempat di sekolah negeri bisa memiliki kesempatan untuk mendaftar di sekolah swasta terdekat. Ini akan membuka lebih banyak pintu bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak," tambah Mu’ti.

Salah satu aspek penting yang mendasari perubahan sistem ini adalah peningkatan transparansi dalam proses penerimaan.

Kemendikdasmen mengungkapkan bahwa keterbukaan informasi mengenai kapasitas dan daya tampung masing-masing sekolah akan menjadi kunci utama dalam proses penerimaan murid.

Dengan adanya transparansi data yang jelas, masyarakat akan memiliki gambaran yang lebih akurat mengenai peluang mereka untuk diterima di sekolah tertentu.

"Melalui transparansi ini, kami berharap masyarakat dapat menilai secara objektif berapa besar peluang anak mereka untuk diterima di sekolah yang mereka pilih, baik itu sekolah negeri maupun swasta. Selain itu, kami juga akan menyediakan informasi yang lebih lengkap mengenai peringkat dan akreditasi sekolah-sekolah yang ada di berbagai daerah," jelas Mu’ti.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan