Meski Dari Keluarga Berada, Tapi Mudah Bergaul Dengan Siapapun

PATUNG: Patung Mohammad Hoesni Thamrin di Museum M. H. Thamrin yang terletak di Jakarta Pusat, foto diambil pada Kamis (30/1/2025). FOTO: ANTARA/SRI DEWI LARASATI--

Mengenal Dekat Sosok Pahlawan Putra Betawi di Museum M.H Thamrin 

Mohammad Hoesni Thamrin atau dikenal M. H. Thamrin merupakan putra Betawi yang memiliki peran besar dalam membantu pergerakan kemerdekaan Indonesia, salah satunya memperjuangkan kesejahteraan untuk rakyat kecil.

---

TIDAK hanya diabadikan sebagai jalan protokol di Jakarta, sebagai pahlawan nasional sosok M. H. Thamrin juga diabadikan dalam museum untuk mengenang perjuangannya.

Terletak di Jalan Kenari II, Senen, Jakarta Pusat, museum M. H. Thamrin menyimpan koleksi perjuangan sosok M. H. Thamrin dan gedungnya pun memiliki peran dalam membantu perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.

"Dasar dibentuknya museum ini untuk mengenang dan memperkenalkan kepada khalayak ramai mengenai perjuangan M. H Thamrin, di gedung ini banyak sekali peristiwa-peristiwa penting berkaitan dengan lahirnya satu bangsa yang merdeka. Bapak Thamrin sendiri berjuang dan bergerak di era pergerakan di sinilah mulai merintisnya sebuah kemerdekaan," kata Maya, pemandu di Museum M. H. Thamrin, saat ditemui di Jakarta, pada Kamis (30/1).

BACA JUGA:Kondisi SDN 134 Sarolangun Memprihatinkan, Pj Bupati Bahri Kunjungi Dusun Pahlawan Nasional

BACA JUGA:Pemkot dan Dinsos Kota Jambi Peringati Hari Pahlawan ke-79, Berikan Tali Asih kepada Veteran dan Janda Veteran

Lahir di Sawah Besar, Betawi, pada 16 Februari 1894, M. H. Thamrin merupakan putra keempat dari pasangan Thamrin Mohammad Thabrie dan Noerhamah.

M. H. Thamrin berasal dari keluarga berada, kakeknya yang bernama Ort seorang pengusaha asal Inggris yang menikah dengan perempuan Betawi bernama Noeraini.

Ayahnya Thamrin Mohammad Thabrie pernah menjadi wedana Batavia, jabatan tertinggi nomor dua yang terbuka bagi warga pribumi setelah bupati.

"Beliau ini lahir dari keluarga yang cukup berada karena dari seorang kakek yang masih berdarah Eropa kemudian ayahnya juga seorang wedana jadilah beliau juga bekerja di pemerintahan Hindia-Belanda karena hampir seluruh keluarganya itu bekerja di pemerintahan Hindia-Belanda," ujar Maya.

Meski berada di keluarga berada, Thamrin dikenal mudah bergaul dari golongan sosial manapun. Pengalaman masa kecilnya yang menyadari akan perbedaan status antara penjajah dengan bangsanya sebagai kaum pribumi.

Hal inilah yang mendorong ide politiknya untuk berjuang membantu rakyat. M. H. Thamrin memulai dunia politiknya dengan menjadi anggota Gemeenterad Batavia (Dewan Kota) hingga Volksraad (Dewan Rakyat).

Tag
Share