Pneumonia Bisa Memberat Karena Kurang Istirahat

Ilustrasi batuk (ANTARA/HO-Kemenkes) --

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO– Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi (DPKR), Prof. Dr. Faisal Yunus, Ph.D., Sp.P(K), mengatakan bahwa infeksi pneumonia dapat memburuk apabila seseorang tidak menjaga kebugaran tubuh atau kurang istirahat saat menjalani aktivitas.

"Jika seseorang kecapekan, kurang tidur, atau kurang istirahat, itu dapat meningkatkan risiko terkena pneumonia," kata Prof. Faisal dalam wawancara dengan ANTARA, Senin (4/2).

Prof. Faisal menambahkan, seperti pada masa pandemi COVID-19, pneumonia lebih mudah menyerang orang-orang yang sedang tidak fit karena kelelahan atau kurang tidur.

Pneumonia juga dapat menjadi lebih berat pada individu yang memiliki penyakit penyerta atau komorbid yang tidak terkontrol, sehingga infeksi bisa berkembang lebih ganas.

BACA JUGA:Komorbiditas dan Gaya Hidup Perburuk Pneumonia pada Orang Dewasa

BACA JUGA:Pentingnya Imunisasi untuk Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan, Pencegahan Pneumonia yang Efektif

"Selain itu, infeksi ini juga bisa memberat jika seseorang memiliki daya tahan tubuh yang lemah, seperti pada pengidap HIV, diabetes, dan penyakit kronis lainnya," jelasnya.

Menurut Prof. Faisal, penyebaran virus penyebab pneumonia yang terjadi di masyarakat atau community-acquired pneumonia (CAP) umumnya relatif lebih ringan dan bisa ditangani dengan pengobatan jalan.

Namun, jika virus yang menyebabkan infeksi sangat ganas, seperti COVID-19, maka pada orang-orang dengan daya tahan tubuh lemah, infeksi ini dapat berkembang menjadi lebih berat.

Gejala seperti batuk, sesak napas, dan penurunan kesadaran perlu segera mendapatkan perhatian medis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Yang penting adalah anamnesis, kita tanya apakah ada batuk, apakah ada dahak, dan warna dahaknya. Dahak yang berwarna kuning-hijau biasanya menandakan infeksi bakteri, sedangkan infeksi virus biasanya tidak menghasilkan dahak berwarna," kata Prof. Faisal.

Ia juga mengingatkan untuk lebih waspada terhadap penularan pneumonia yang lebih berat di tempat-tempat seperti rumah sakit, yang merupakan pusat berkumpulnya berbagai jenis penyakit, terutama pada pasien yang menggunakan alat bantu napas atau ventilator di ruang ICU.

"Untuk itu, masyarakat harus kembali meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan dengan mengontrol penyakit penyerta jika ada, cukup istirahat, dan cukup makan agar daya tahan tubuh tetap kuat," pungkas Prof. Faisal.

BACA JUGA:Pneumonia bisa sebabkan kematian karena fungsi paru terganggu

Tag
Share